tag:blogger.com,1999:blog-4373836652933948152024-03-07T23:48:59.125-08:00Kumpulan Cerpenterinspirasi dari kisah nyatachoyryahkaromah16http://www.blogger.com/profile/01883303587388595372noreply@blogger.comBlogger5125tag:blogger.com,1999:blog-437383665293394815.post-19730044081561012032011-08-10T06:48:00.000-07:002011-08-10T07:09:53.500-07:00MY LOVE IN MY LIFE (part: 1)<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">MY LOVE in MY LIFE (Part: 1)</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hari mulai gelap, mataharipun sudah enggan menampakkan dirinya, mengalah kepada mega yang sudah bersiap menampakkan keindahan sinar merahnya. irama khas jangkrik dan katak bernyanyi sudah mulai terdengar bersahutan meramaikan suasana, udara dinginpun mulai merasuk, inilah suasana khas desa kecil nan indah ini.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; tab-stops: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Semakin malam udara semakin dingin, lewat tengah malam terdengar rintihan seorang ibu, dan beberapa jam kemudian, terdengarlah suara tangisan bayi mungil, tak heran jika dini hari ini seisi rumah bahagia menyambut kedatangan putri ketiga yang hadir di tengah-tengah keluarga ini. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; tab-stops: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Namun sayang, keceriaan bayi mungil ini tak bertahan lama, di tahun keduanya penyakit sesak napas<i> </i>yang menyerangnya, membuat ia dihujani tangisan oleh orang-orang di sekitarnya, orang tuanya pun rela keliling ke luar kota hanya untuk mengusahakan kesembuhannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; tab-stops: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Alhamdulillah sudah lama penyakit itu tak lagi kambuh, atas saran dari beberapa pihak, orang tuanya pun memutuskan mengganti namanya, ya <b>Kirana Maya Saputri</b>, itulah nama gadis cantik itu sekarang. Ia lalui masa kecilnya dengan penuh keceriaan, kasih sayang dari orang tua dan kedua kakaknya membuat ia selalu dalam tawa, meski tak jarang juga ia menangis, biasalah anak kecil.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; tab-stops: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dialah aku, orang-orang biasa memanggilku Putri, anugerah terindah dari Yang Maha Kuasalah yang membuatku masih diberi kesempatan untuk menghirup udara sampai detik ini.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; tab-stops: 36.0pt; text-align: center; text-indent: 27.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; tab-stops: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Masa kecilku begitu menyenangkan, tak terasa ku sudah bisa memakai seragam putih merah di usiaku yang kelima, awalnya hanya iseng ikut kakakku yang hanya selisih 15 bulan ini untuk tes masuk Sekolah Dasar, hanya tes membaca dan menulis, ku mulai mengeja huruf-huruf yang terlampir di koran yang ada di hadapanku itu, tak ku sangka aku lulus tes juga, semua ini tentunya tak luput dari peranan kedua orang tua dan kakak sulungku yang selalu mengajari kita baca, tulis, dan berhitung sejak dini. Kalau ditanya TK dimana? Kita berdua tak pernah mengenyam dan merasakan asyiknya menyanyi di bangku TK, hanya kakak sulungku yang pernah merasakannya, yach..selain tempatnya lumayan jauh, beredar kabar kalau gurunya galak (hi serem.....).</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; tab-stops: 36.0pt; text-align: center; text-indent: 27.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; tab-stops: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ditahun keduaku di Sekolah Dasar, keluargaku dirundung kesedihan, aku tak tau apa yang terjadi, karena mungkin aku dianggap terlalu kecil untuk mengetahuinya, hari ini rumah penuh dengan kerumunan orang, derai tangis orang-orang itu pecah mengiringi suara sirine mobil putih yang semakin mendekat, dan saat aku melihat kakak sulungku terbaring disana, bulir-bulir air mata ini mulai mengalir, aku mulai mengerti apa yang terjadi, aku telah kehilangan kakakku untuk selamanya, Bunda menuntunku dan kak fia untuk mengecup keningnya untuk terakhir kali. Kasih sayangnya takkan pernah ku lupakan, ku takkan berhenti berdo’a semoga kakak bahagia di alam sana.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; tab-stops: 36.0pt; text-align: center; text-indent: 27.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; tab-stops: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tak terasa sudah empat tahun aku duduk di bangku eS-De, kalau ditanya soal prestasi? Yang jelas selalu lima besar, meski tak pernah menjadi yang Pertama, karena dari awal kakakku yang menempati posisi tersebut.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; tab-stops: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berteman, bermusuhan adalah suatu hal yang wajar bagi anak seusia kami, tak lain juga dengan aku, gank yang terdiri dari 3 anak, Dhika, Ubay dan Agus itu menjadi musuh bebuyutanku sejak mereka membuatku menangis karena pasir yang mereka lemparkan tepat didepan wajahku, walau ada salah satu dari gank itu yang digosipkan denganku hanya karena kebetulan duduk kita sebangku, ku tak peduli, dimataku mereka adalah anak-anak usil yang menjengkelkan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; tab-stops: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Namun seiring berjalannya waktu, status musuhan kita berubah menjadi persahabatan, dan aku paling akrab dengan Dhika, sang ketua gank.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; tab-stops: 36.0pt; text-align: center; text-indent: 27.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; tab-stops: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tahun ini adalah tahun terakhir kami duduk di bangku Sekolah Dasar, “teng...teng...teng...” tanda masuk, kamipun berlarian menuju depan kelas masing-masing, berbaris rapi dan mulai memasuki ruang kelas untuk memulai pelajaran. Tak lama kemudian Pak Rudi, wali kelas kami mulai memasuki ruangan “memberi salam..” komando sang ketua kelas “<i>Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barokatuh</i>” suara kami serentak. “<i>Wa’alaikum salam..</i>” sahut Pak Rudi “Anak-anak sebelum kita memulai pelajaran, ada yang ingin bapak sampaikan, hari ini kita kedatangan teman baru” Pak Rudipun mempersilahkan anak baru itu masuk “Adi silahkah perkenalkan dirimu” perintah pak Rudi. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; tab-stops: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Perkenalkan nama saya Adi Saputra, teman-teman bisa panggil saya Adi, saya berasal dari Jayapura” anak baru itu mulai memperkenalkan dirinya</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; tab-stops: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Ada yang mau ditanyakan?” tanya Pak Rudi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; tab-stops: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Tidak pak...” jawab kami serentak</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; tab-stops: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Ya sudah, kalau begitu, Adi silahkan menempati tempat duduk kamu” Pak Rudipun menunjuk ke salah satu bangku kosong di deret paling belakang.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; tab-stops: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Bapak harap kalian bisa membantunya untuk menyesuaikan diri” lanjut beliau. Kitapun memulai pelajaran hari ini.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; tab-stops: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ni anak baru blagu banget dimataku, tiada hari tanpa bertengkar dengannya, musuh banget pokoknya,,, meski dalam hal pelajaran dia cukup bisa mengikuti.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; tab-stops: 36.0pt; text-align: center; text-indent: 27.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; tab-stops: 36.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">*16 Mei 2002*</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; tab-stops: 1.0cm; text-align: justify; text-indent: 27.0pt; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Hari ini pertama kalinya ulang tahunku dirayain, kemarin ada pendataan peserta UAN, makanya ketauan dech kalau hari ini adalah hari jadiku yang kesebelas, dan mereka sepakat merayakannya untukku, (jadi terharu....) ku ngrasa geli sendiri dech,,, liat temen-temen sibuk nyiapin kado buatku, padahal aku hanya membawakan mereka kue donat buatan bunda.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; tab-stops: 1.0cm; text-align: justify; text-indent: 27.0pt; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Setelah senam pagi, kita semua berkumpul di ruang kelas tercinta, acara diawali dengan <i>make a wish</i>, pembagian kue, dan permainan, masing-masing dari kami mengambil undian yang sudah disediakan, dan harus memeragakan apa yang tertulis dalam kartu undian. Kini tiba giliranku, perlahan ku buka kartu undian itu dan “<i>oh,, no,,</i> dansa bareng Dhika,,,” seisi ruangan langsung heboh, pipiku langsung memerah, secara githu sebagian temanku sudah tau kalau aku punya perasaan khusus pada mantan musuh bebuyutanku ini, bahkan waktu itu ku sempat tak percaya dengan istilah ‘cinta monyet’. Untung aja mereka bisa ngerti aku kali ini, so..gak jadi dansa dech.. Oya hari ini bukan hanya aku yang ulang tahun, tapi Ubay juga, jadilah pindah topik mereka habis-habisan ‘<i>gojlokin</i>’ aku dengannya, capek dech... </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; tab-stops: 1.0cm; text-align: justify; text-indent: 27.0pt; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Acara hari ini diakhiri dengan do’a oleh wali kelas kami tercinta, kamipun berhamburan untuk <i>go home </i>ke rumah masing-masing, akupun pulang dengan menjinjing kardus berisi kado-kado dari teman-teman tercintaku ini. <i>I am so Happy...</i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; tab-stops: 1.0cm; text-align: justify; text-indent: 27.0pt; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lumayan banyak kado yang ku dapat hari ini, aku dapat sepatu baru dari ortuku, dan kado terbanyak ternyata dari Adi, musuh bebuyutanku, berbagai macam aksesoris terbungkus rapi dalam kardus persegi panjang, dan bersamaan dengan ucapan met ultah, juga ada permintaan maaf setulus hati darinya, so... mulai hari ini ku putuskan untuk menerima permintaan maafnya, kita sepakat untuk damai, sebentar lagi sudah lulusan, masak musuhan terus, hehe... Dhika, kadonya emang tak seberapa, tapi bagiku adalah kado paling istimewa, ya iyalah dari orang yang istimewa (ceile... yang lagi <i>Fall in Love). </i></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; tab-stops: 36.0pt; text-align: center; text-indent: 27.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; tab-stops: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hari-hari menegangkan telah kita lalui bersama, UAN sudah berakhir, dan kini tiba saatnya refreshing, kota apel menjadi tempat tujuan kita kali ini, setelah menunggu ± 30 menit, bis yang akan mengantarkan kitapun sampai di depan sekolah, dan cayo.... kita mulai perjalanan panjang hari ini.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; tab-stops: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 27.0pt; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sejak perayaan ultahku kemarin, ‘<i>gojlokan</i>’ku ganti, selama perjalanan, aku dan Dhika yang jadi objek untuk dihabisin, hmmm... malu-maluin aja, kan banyak guru-guru yang ikut.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; tab-stops: 36.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> 3 jam perjalanan, akhirnya kita sampai di tempat tujuan, 2 objek wisata dan salah satu pusat perbelanjaan di kota yang berhawa dingin ini menjadi sasaran kita untuk membunuh waktu, mengukir kenangan seindah mungkin, menikmati indahnya kebersamaan yang terabadikan lewat jepretan kamera, meski masih terselip kegelisahan dalam hatiku, karena pengumuman kelulusan yang belum ku tau, “Ya Allah,,, semoga kebahagiaan ini tak berakhir sampai disini. Amin.”</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; tab-stops: 36.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Waktu seakan tak berkompromi dengan kita, matahari seakan terburu-buru untuk bersembunyi di tempat persemayamannya, memaksa kita untuk mengakhiri kebersamaan ini, semua berbondong-bondong menuju bis yang siap mengantar kita pulang dengan buah tangan masing-masing, aku dan Dhika malah saling bertukar buah tangan, dan kali ini ku benar-benar merasakan kebersamaan kami yang begitu kental, persahabatan kami yang begitu erat, bagiku saat ini rasa yang aku punya sudah cukup terealita dengan satu kata “Persahabatan” yang ku harap takkan pernah terbunuh oleh berjalannya waktu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; tab-stops: 36.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Sekitar jam 9 malam, kita sampai di gerbang sekolah tercinta, dan akhirnya berpencar ke rumah masing-masing. Hari ini begitu indah, <i>Thank’s God.</i></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; tab-stops: 36.0pt; text-align: center;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">***</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; tab-stops: 36.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Hari yang mendebarkan, detik-detik pengumuman kelulusanpun tiba, salah satu teman kelasku malah ada yang sudah siap dengan silet ditangannya, karena dikabarkan kelulusannya tertunda, mati-matian kami mencegahnya, untung aja berhasil, tangis kamipun tumpah menjadi satu di depan kelas tercinta.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; tab-stops: 36.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Wali kelas kami memang super kreatif, berjam-jam kami menunggu di luar kelas, ternyata di dalam sudah disiapkan gambar pemandangan yang indah memenuhi papan tulis, yang didalamnya diselipkan nomor absen para siswa yang lulus, satu demi satu dari kami ditunjuk maju untuk menemukan nomor itu, penasaran, jantung berdebar, dengan jeli mataku mencari ke berbagai sudut,18, itulah angka yang aku cari, dan tak lama kemudian, puji syukurku pada-Mu ya Allah, angka itu akhirnya ku temukan disela-sela jajaran pepohonan, akupun langsung mengambil kapur tulis untuk melingkarinya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; tab-stops: 36.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Setelah semuanya terpanggil, air mata kebahagiaanpun tak dapat terbendung lagi, kami lulus 100%, <i>Thank’s God, </i>hmmm... syukurlah temanku tadi gak jadi bunuh diri.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; tab-stops: 36.0pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; tab-stops: 36.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Selang satu minggu dari pengumuman kelulusan, tibalah saat dimana kita bebas berkreasi, <i>farewell party, </i>pelaksanaan di siang hari dan <i>indoor</i>, sama sekali tak mengurangi kemeriahannya, kami semua begitu menikmati saat-saat terakhir kebersamaan kita. Lantunan lagu “Terima Kasihku” dan “Kapan-kapan” kami nyanyikan serentak diatas pentas sederhana ini sebagai kenangan terakhir sebelum meninggalkan sekolah yang kami banggakan ini, meski tahun ini hanya tercatat 11 kaum hawa dan 14 kaum adam sebagai personilnya. Derai tangis kami kembali pecah saat perwakilan dari kami menyampaikan pesan kesan selama berada disekolah ini.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; tab-stops: 36.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Setelah beberapa sambutan dan acara inti, tibalah saatnya menampilkan kreasi kita, ada samroh, yang kebetulah aku ikut di dalamnya, ada pembacaan puisi, dan terakhir adalah drama. Seisi ruangan gempar, aku yang waktu itu berada di ruangan lain untuk ganti kostum, langsung secepat kilat menuju ruangan yang sudah dipenuhi gemuruh tepuk tangan dari para penghuninya, ternyata ‘gank lawak’ yang terdiri dari Dhika, Ubay, dan Agus itu mulai beraksi, drama musikal dengan lagu “mbah Dukun” nya ‘Alam’ sebagai temanya, cukup dua kata untuk mereka ‘Keren Abiiizzz’, ku rasa acungan dua jempolku masih kurang untuk simbol kepiawaian mereka menguasai panggung. Acara inipun akhirnya berakhir dengan dibacakannya do’a oleh salah satu tokoh masyarakat disini.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; tab-stops: 36.0pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; tab-stops: 36.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; tab-stops: 36.0pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><br />
</div>choyryahkaromah16http://www.blogger.com/profile/01883303587388595372noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-437383665293394815.post-50153929794995326922011-08-04T23:56:00.000-07:002011-08-04T23:56:36.459-07:00SEMUA TENTANG DIA<!--[if gte mso 9]><xml> <o:OfficeDocumentSettings> <o:RelyOnVML/> <o:AllowPNG/> </o:OfficeDocumentSettings> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:EnableOpenTypeKerning/> <w:DontFlipMirrorIndents/> <w:OverrideTableStyleHps/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-bidi-font-family:Arial;}
</style> <![endif]--> <br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="font-family: Ravie; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">SEMUA TENTANG DIA</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Hari mulai senja saat aku menginjakkan kaki di asrama tercintaku, mata kuliah hari ini benar-benar menguras otak. “dret...dret...dret...” getar hp yang dari tadi ku silent terdengar dari dalam tasku. “Undangan rapat, ba’da isya’”, “huft,,, rapat apalagi nich...” desahku... KU lirik jam di Hp ku jam 16.45. belum sholat Ashar “Antri Wudlu’ “ Teriakku seraya lari menuju kamar mandi. Setelah menghadap Sang Khaliq, akupun merebahkan diri sambil menunggu adzan maghrib berkumandang.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">*Rapat Perdana*</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Pembacaan susunan panitia... ku lihat banyak wajah-wajah asing disini, hanya segelintir orang saja yang ku kenal, akupun tak tau yang mana para anggota divisiku.. dilanjut dengan pembacaan <i>job desciption</i> masing-masing divisi, ku jadi makin bingung, yach,,,, baru kali pertamanya ku jadi panitia acara macam ini, setelah berbisik kanan kiri, depan belakang, kumpul per divisi, barulah aku tau kalau ternyata koordinatorku g’dateng, huft... </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">*Rapat Kedua*</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Kumpul per divisi, lagi-lagi tanpa koordinator, Cuma ada cowok 1 doank, hmmm...hmmm... gimana mau koordinasi tugas kalau kaya’ gini, padahal divisiku kali ini lebih butuh tenaga cowo’. “hmmm... yang mana sih orangnya, nyebelin banget dech...” gerutuku</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Sepanjang perjalanan pulang, jadilah ku ngomel-ngomel, pertama kalinya jadi panitia, koordinator g’ada, g’tau apa yang mau dikerjakan, kan g’enak kalau aku cuma mampang nama??? Huh,,, pusing deh,,, belum lagi jadi pengurus kelas yang kerjaannya diprotes terus, ada lagi nich bentrok di organisasi lain, padahal sih,, cuma bisa pusing-pusing doank... g’bisa ngelakuin apa-apa.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Di saat-saat seperti ini, ku kembali teringat masalaluku, yang namanya belum bisa ku lenyapkan dari hatiku hingga detik ini, teringat saat dulu aku, Ari, ma maz Fandi, 3 serangkai jadi pengurus haflah. Ari, luka di hati ini semakin perih saat ku mengingat nama itu, hampir 1 tahun kata “putus” itu ia lontarkan untuk meski hanya lewat sms, namun betapa bodohnya diriku yang hingga detik ini hatiku belum rela untuk melepasnya, tak terasa bulir-bulir air bening ini membasahi pipiku, sudah berapa banyak air mata ini keluar untuk orang yang sama sekali sudah tak mempedulikanku???kenapa aku bisa sebodoh ini... Ya ALLAH ampunilah dosaku....</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">***</span><span lang="IN" style="mso-ansi-language: IN;"></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">*Rapat Lanjutan*</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>”Oooo.. dia tho koordinator kita...” cletukku saat temanku menunjuk ke arah salah satu cowok diseberang sana... minta nomer phonecell, tanya job-job yang harus kita kerjakan, hmmm... sepertinya tipe-tipe cowok cuek deh,,, lola banget balesnya, jadi gregetan ples penasaran.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">*H-1*</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Akhirnya dianggap juga, dicall suruh xiapin ini, ini, dan itu semua kebutuhan, it’s OK yang penting aku ada kerjaan. Start nyiapin semua kebutuhan, packing buat keberangkatan besok.. “akhirnya selesei juga” go to dream world...........</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">*Hari H*</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Hujan deras yang semalaman mengguyur kota Pahlawan ini mengakibatkan banjir melanda wilayah kampus dan sekitarnya, jadi terharu pag-pagy mereka harus berbondong-bondong ngangkatin barang-barang keperluan kita disana, suasananya seperti di pengungsian, apalagi saat ku tau ada yang sempet jatuh, hmmmmmm jadi makin terharu. Kebetulan kelasku ada kuliah sampai sore, jadi agak ngebut lah untuk persiapannya, belum makan, mandi, sholat dan sebagainya, sudah diperingatkan sih,,, namun karena terlalu setia kawan alias saling menunggu, lari secepat apapun, akhirnya kita harus terima kenyataan, ya kita ketinggalan kereta, apa boleh buat waktu tak dapat diputar lagi, kita terpaksa naik bis sendiri, maksud hati ingin mencari pembelaan dari sang koordinator, tapi yang ada malah kena semprot... ya sudahlah nasib...nasib....</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">3 hari so’ menyibukkan diri di kegiatan, cukup menyita waktuku untuk tak lagi mengingat masalaluku, dan sosok itupun jadi salah satu objek perhatianku, namun sayangnya, sosok itu dingin n cuek dimataku.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">*Back to Campus*</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Aku g’tau kenapa ada perasaan pengen tau lebih jauh tentang dia, bagiku dia adalah sosok yang bisa membuatku melupakan masalaluku, namun belum apa-apa dia udah membuatku meneteskan air mata semalaman, 3 hari smsku tak diresponnya, tapi tak tau kenapa hal itu tak membuatku menyerah untuk mengenalnya, mungkin dia membaca gelagat aneh dalam diriku, hingga malam ini dia memutuskan untuk menelfonku.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Sempet kecewa saat ku harus menunggu,, saat berkali-kali ku call g’diangkat, Alhamdulillah setelah 10 menit akhirnya diangkat juga, ku pikir ku akan bener-bener membuka lembaran baru malam ini, tapi ternyata khayalan itu masih terlalu tinggi untuk ku gapai, dia bener-bener cowo’ langka yang pernah aku temui, dia begitu serius menatap masa depan, mempersiapkan perasaanku sejak dini, ya,,, halus banget cara ia menepis perasaan yang aku punya. Dia panggil aku ADEK ku panggil dia MAZ, itulah kesimpulan telfonan perdanaku dengan sosok baru yang ku harap bisa menggantikan posisi Ari dihatiku. 10 Desember 2010, tepat 1 tahun lebih satu hari, sejak Ari mutusin aku, kini ku putuskan untuk membuka lembaran baru, ku harap ini adalah jalan terbaikku. Amin.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">*12 Desember 2010*</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Hari ini ku sempet BT ma maz, hanya karena ku ngrasa g’dianggap, mungkin karena sikapku yang seperti ini, malam ni dia mengajakku keluar,, awalnya si mau ke tempat dia kerja, namun karena waktu yng tidak memungkinkan, akhirnya Warnet menjadi pilihan terakhir, it’s OK lah yang penting bisa ketemu, parfum itu seperti mengingatkanku pada seseorang, entah siapa?? acaranya hanya berbagi cerita aja, dia ngulang penjelasan sebagaimana di telfon kemarin, dia juga sempet cerita tentang dua cewek masalalunya yang ternyata di jodohkan oleh ortu masing-masing, itulah yang membuatnya trauma. Dan aku hanya cerita sekilas tentang trauma masa laluku yang cukup panjang dan ini adalah kali pertama ku buka hati pasca putus.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Kurang lebih seperti itulah 1 jam di pertemuan perdanaku dengan seorang cowok disini. Saat ini ku hanya berharap takkan mengulang kesalahan yang sama di masalaluku dan seperti pesennya kemarin rasa yang ku miliki g’boleh berlebihan.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Keesokan harinya maz dapat job baru dikantor, aku tak tahu kabar baik atau kabar burukkah ini bagiku??? ia akan semakin sibuk dan aku merasa semakin jauh darinya. Aku tau statusku hanya sebagai ‘adek’, tapi aku juga butuh perhatian dari seorang kakak.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Satu permintaanku sudah maz kabulkan, pagi ini maz mengumandangkan adzan shubuh untukku, meski sempet bentrok dengan adzan di musholla sebelah, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sebenarnya masih ada beberapa permintaan lagi, namun belum waktunya, maafkan adek maz,, aku terlalu manja dan selalu ngrepotin maz.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">*17 Desember 2010*</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Ku ngrasa semakin ragu ma maz, makin hari dia makin cuek ke aku, aku ngrasa dia memberiku kesempatan untuk mengenalnya lebih jauh hanya karena dia tak mau menyakitiku, ku memang tak ingin ada kata ‘pacaran’ lagi dalam kamus hidupku, tapi bukan berarti ku minta dicuekin, g’ diperhatiin, bahkan dia masa bodoh aku ngambek. Kenapa perasaanku ke<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dia membuatku sakit??? kenapa dia tak pernah peduli perasaanku, marahku,, ngambekku,, keinginanku untuk disayangi??? kenapa dia tak bisa mengobati luka yang tertoreh di hatiku, tapi malah menorehkan luka baru??? Kenapa dia setega itu padaku??? Ya Allah kenapa aku harus kembali meneteskan air mata untuk makhlukMU yang bernama lelaki??? Dan kenapa pula sakit hati ini mengingatkanku pada sosok seorang Ari yang dulu sangat aku sayangi??? </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: KaiTi; mso-ansi-language: IN;">“Salahkahku jika ku takut ga2l?pdhl yang ku tau dr maz ini smua hxalah percobaan,,, Salahkahku jika ku bimbang? Pdhl yang ku tau maz dh xuruhku u tak berlebihan,,, Salahkahku jika ku tkut kehilangan? Pdhl dri awal maz dh mengajariku u ikhlash mnerima kenyataan??”</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">***</span><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;"></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">*27 Desember 2010*</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Siang ini pukul 11.00, kita ke sebuah pusat perbelanjaan tempat dia kerja, kita ngobrol panjang x lebar x tinggi tentang masalalu kita masing-masing, dan menegaskan kembali bahwa status kita berdua hanyalah sebatas ADEK KAKAK, tak lebih, “takkan pernah ada kata putus untuk sebuah ikatan persaudaraan” itulah prinsip yang kita sepakati. Saat perjalanan pulang ku ungkapkan semua keinginanku pada kakak baruku ini, entah kapan semua itu bisa terwujud, meski sepertinya sulit, tapi ku harap suatu saat nanti bisa terwujud. Amin.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">*18 Januari 2011*</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Siang ini rencananya ku pulang, namun sebelum ku pulang, ku ingin bertemu maz, aku sudah menyangka sebelumnya, kalau dia tak pernah punya waktu banyak untuk hal-hal semacam ini, pagi ini hanya bertemu 10 menit, itupun maksa, ku hanya menyerahkan secarik kertas folio yang sudah ku siapkan sejak dini hari tadi. “Apa ini?” tanyanya “Baca aja,, ku dah ngerti kok kalo maz g’punya waktu banyak buat aku...ntar kalo udah baca di komen ge,,,” jawabku. Selepas itu dia pergi githu aja,, tanpa peduli kalau aku masih butuh dia disini,,, hmmnmmm..... </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Terlalu panjang jika aku menjelaskan isi surat itu, inilah komentnya </span><span lang="IN" style="font-family: KaiTi; mso-ansi-language: IN;">“Ms maklum kl adek sllu mnt perhatian k mas,krn di hti pean mnempatkan ms bkan sbg kk adek, tp lebih. Ya mskpun di mulut bilangnya kk adek. Iya kan dek? 1 alasan knp ms gk ngsih perhatian lbh k adek. Yaitu ingin mngajari adek unt mandiri, mskpn ms tw kl mmang cwek tu perlu prhtian, tp ku rasa blm saatx”</span><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;"></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Hmmm... kenapa malah gini jadinya, padahal ku cuma ingin dia tau bahwa perhatian kakak kepada adeknya seharusnya lebih besar daripada perhatian seorang pacar. Aku sendiri tak tau gimana perasaanku ke dia, mau dibilang ‘cinta’?? ku rasa belum, karena bagiku ‘cinta’ itu adalah ‘getaran hati’, dan itu belum pernah ku rasain setiap aku bertemu dia. Namun di sisi lain aku selalu merasa kecewa saat dia tak pedulikanku, aku selalu cemburu melihat dia akrab dengan cewek lain, bahkan hati ini sakit saat ku tau dia selalu punya waktu untuk orang lain, tapi dia tidak pernah punya waktu untuk aku.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">*29 Januari 2011*</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Ku <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kaget banget maz telfon aku hari ini dan bilang mau ketemu, tak biasanya kaya’ gini, biasanya juga aku yang maksa untuk ketemu. Ternyata dia hanya mau bilang kalau 1 bulan ini dia<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>lagi sibuk-sibuknya kerja, (so... siap2 dicuekin deh,,, adek,, hiks..hiks,,) dan tak lupa dia membawa buah tangan khas rumahnya untukku. Mataku sudah mulai berkaca-kaca saat dia nolak permintaanku untuk jalan “belum waktunya dek... lagian suatu saat pazti rasa beda antara yang pernah ma yang belum, ya kan???” ya selalu begitu, aku takut,,, aku takut... kehilangan maz sebelum aku bisa memiliki hatinya, dan apakah jika saat itu tiba, dia akan memilihku???Aku tak yakin. Bayangan jupiter Z itupun semakin jauh dari meninggalkanku.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">*12 Februari 2011*</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Hari ini aku absen tidur pagi, pagi-pagi sudah rapi, yach... ada jadwal jalan ma maz hari ini, menunggu dan harap-harap cemas antara jadi dan g’, aku<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mulai bisa bernafas lega saat jupiter Z itu menghampiriku. Ku hanya membisu dalam perjalananku, hanya sesekali aku menjawab pertanyaannya, entah karena aku terlalu bahagia, terlalu sedih, atau apa??? aku tak punya bahan pembicaraan kali ini, disaat aku ingin mengungkapkan apa yang ada di benakku, meluapkan semua kerinduan ini, tak sepatah katapun bisa ku ungkap, semua sudah cukup dengan menatap wajahnya, rasanya sudah terbayar semua sakit hati dan kekecewaanku karena kecuekannya. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kali ini aku hanya bisa mendengarkan ceritanya, tentang cita-citanya jadi pengusaha, keinginannya untuk mandiri, dan tak lupa ceritanya tentang sang mantan, rasa cemburu paztinya ada, tapi aku seneng dia bisa terbuka, inilah kenapa aku lebih seneng jadi adek, ku bisa dengerin curhatannya tentang siapapun, dan ku seneng dia jujur menilai aku apa adanya, sekalipun itu pahit. Dia bilang aku terlalu manja, hehe,, ku memang manja banget ya ma Maz, maaf,,, </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Dia memutar lagu-lagu kenangan itu “puter lagu ini saat maz g’da” plis deh.. maz mau kemana??? Jangan pergi donk...!!! ku g’mau maz pergi ninggalin adek,,,,</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">2 jam berlalu, kita harus pulang karena dia haruz berangkat ke Madiun sore ini juga, Ku harap hari ini bukan terakhir kalinya kita jalan dan ketemu, meski sebenernya kuinginnya dia dulu yang mengajakku. “ya... kapan-kapan kalau sama-sama ada kesempatan,,,”hmmmm...</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">*16 Februari 2011*</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Ku tak pernah tau perasaan maz ke aku seperti apa? Namun harus ku akui aku mulai menyayanginya, dada ini begitu sesak menahan rasa yang entah apa namanya, air mata ini kembali mengalir, mengalir karena makhluk yang bernama cowok, sms tak terbalas, telfon g’bisa, tapi setelah telfon itu diangkat, nyatanya ku g’bisa ngomong apa-apa, sebenarnya hanya ingin ngomong ‘kangen’, hanya itu, suaraku serak habis nangis, mungkin dia juga bingung, apa yang harus ia lakukan saat penyakitku kambuh gini, dia memilih cuek, dia tertawa begitu lepas di seberang sana, seakan tak mengerti hatiku yang sedang rapuh, aku semakin sakit, telfon ku putus tanpa salam, ku kembali terlarut dalam tangisku, apakah air mata ini akan menetes lagi hanya gara-gara sms yang tak terbalas? Selemah itukah aku??? Jawabannya adalah YA. Ya ALLAH ampuni aku..</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">*18 Februari 2011*</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: KaiTi; mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>“Yang pertama, lupa tujuan awal k sby it ngapain. Kedua, lupa sm ortu yang drumah, egois tnp mmikirkan ortu. Ketiga, salah krn tdk tahu akn kesalahan.cb adek inget2 ortu, betapa besar hrapan ortu k adek.Sbenernya tjuan hti kecil adek cm itu. Bagaiman ortu bs bangga. Jd adek jgn terlarut dg perasaan sayank/cinta. Itu akan menimbulkan egois yang mengabaikan peran ortu. Ingat susah payah Ortu!”</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: KaiTi; mso-ansi-language: IN;">“Adek msh blm tw sberpa burukny ms, ms bkan org yang tpat unt adek dekatin. Mz bukan sebaik yang adek kira,mz tkut akn akan terjerumus!! Mz gk mw it”</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: KaiTi; mso-ansi-language: IN;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">*07 Maret 2011*</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Hari ini aku marah-marah, walau pada akhirnya ku juga yang kalah,karena maz terlalu cuek dengan kemarahanku, sudah berulang kali dia menjelaskan alasannya nyuekin aku, dan aku juga tau semua ini dia lakuin untuk kebaikanku juga, tapi hati ini selalu memberontak, aku sakit saat dia xuekin aku.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">*08 Maret 2011* </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Hari ini aku pulang, iseng pengen diantar, nomornya malah g’bisa dihubungi, “</span><span lang="IN" style="font-family: KaiTi; mso-ansi-language: IN;">maz izin KANGEN, bleh kn???</span><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">” semalaman phonecell ku matikan, akupun terlelap dalam tidurku. Keesokan harinya “</span><span lang="IN" style="font-family: KaiTi; mso-ansi-language: IN;">YA Alloh gk sh smpe’ sgitux kale, ya gpp synk</span><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">” balasnya.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">*13 Maret 2011*</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Beberapa hari ini dia bener-bener nyuekin aku, sms tak terbalas, telfon malah diangkat orang lain, dan hari ini dengan <i>innocent</i>nya, dia bilang hari kemarin itu test yang memang disengaja, padahal ku sampai nangis separah itu, walau waktu itu ku juga tak tau apa yang aku tangisi, dan dia bilang semua ini hanya test??? “ini belum seberapa, besok-besok testnya akan semakin lama lho...” ucapnya. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sungguh terlalu.... kenapa maz harus lakuin ini ke adek???</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">*01 April 2011*</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Kejadian itu harus terulang untuk kedua kalinya, ya,, ku ketinggalan kereta lagi, aku tau aku salah, tapi aku marah, aku kecewa, aku sakit hati karena alasan keterlambatanku kali ini karena aku nunggu mereka, hujan turun begitu lebat, namun kita tetap memaksakan diri untuk tetap berangkat,di tengah perjalanan aku dapat kabar bahwa kita terpaksa ditinggal, hati ini memberontak, air mata kekecewaan ini sudah menyatu dengan derasnya air hujan, aku kembali dengan perasaan campur aduk, malu, sedih, marah, geram, kecewa pada semua orang, ku banting tasku ke sembarang tempat, mengganti pakaian yang telah basah kuyup kehujanan, meluapkan tangisku di atas bantal, tak ada yang berani mengajakku bicara, mereka hanya terdiam melihat tingkahku, ku rasa mereka bisa ngerti apa yang ku rasakan hari ini, berisik bunyi phonecell yang terus berdering, namun aku sudah tak peduli, ku memilih untuk mematikannya, dalam tangisku terbayang semua sakit hati yang pernah ku rasakan, tentang dia, dan tentang semua orang yang pernah menyakiti aku, masih terngiang jelas di telinga ini saat ku bilang “besok kalau adek terlambat, maz yang tanggung jawab keberangkatan adek”.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Akupun tak tau kejadian setelah itu, yang jelas saat ku terbangun, ku langsung membuka ha-pe, waktu menunjukkan jam 9 malam, ha-pe ku terus bergetar karena banyaknya pesan dan panggilan tak terjawab, bahkan tak cukup di aku, di ha-pe teman-temanku juga, ternyata tadi dia dan beberapa orang lainnya bela-belain hujan-hujan kesini jemput kita, tapi sudah tidak ada yang minat, semuanya marah, meski ku yakin aku yang terparah.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Setelah berfikir panjang, mencoba meredakan emosi, dilema antara sakit hati dan tanggung jawab, akhirnya pagi ini aku memutuskan untuk menyusul k TKP, turun dari len, cukup lama aku menunggu, tapi ku harus kecewa lagi, bukan dia yang muncul, tapi orang lain, “dia kecapean, dia marah, tadi malam dia udah bela-belain jemput pean, peannya g’mau, salah sendiri” huh,,, bener-bener ngeselin, kenapa jadi dia yang marah, kan seharusnya aku yang marah, kenapa aku yang harus merasa bersalah... </span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">*20 April 2011*</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Malam ini kita ketemu, tentunya setelah dia tak tega mendengarku merengek minta ketemu, padahal ku hanya ingin pamit, besok mau pulang. Malam ini dia negesin bahwa dia lebih mementingkan pekerjaannya, trauma masalalu membuatnya tak bisa lagi membuka celah untuk cinta, dia begitu matang menatap masa depan, ku begitu terkesan dengan bait-bait kalimat yang menyadarkanku kalau selama ini persepsiku salah, menyemangati aku untuk belajar, menatap masa depan, mempunyai cita-cita dan tujuan hidup. Yang sangat ku sesali malam ini adalah kenapa aku tak bisa mengungkapkan sedikitpun tentang uneg-uneg yang sudah lama xendat dihatiku? padahal dia telah memberiku kesempatan untuk angkat bicara.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Dia bilang mau nikah, antara percaya dan tidak, “Maznya mau nikah kok sedih? Emang maz g’boleh nikah ta??kapan-kapan calonnya maz kenalin ke adek” huh beneran deh kata-katanya membuat bibirku manyun 5 cm. Spontan tangan ini menggenggamnya begitu erat, aku takut... aku takut kehilangan mazku, sekalipun aku tak punya hak untuk melarangnya, tapi aku tak mau kehilangan orang yang aku sayangi untuk kesekian kalinya, lama ku membisu dalam kegelisahanku, dan dia mulai angkat bicara “Apa pacar itu penting?” ku hanya menggeleng. “Enggak kan?” </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">“Perjanjian kita dari awal adalah kakak adek, So maz g’bisa ngasih perhatian lebih dari itu, maz akan lebih mentingin kerjaan dari pada adek, adek tu nomer sekian, kecuali suatu saat jika memang kita bener-bener jodoh” lanjutnya </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Dia menyuruhku melupakannya, namun aku memilih untuk tetap bertahan,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tak semudah itu merubahnya, walau dia sudah mengkiaskan “kalau adek mau fotocopy, trus ternyata hasilnya g’bagus, kenapa harus diterusin? Adek butuh perhatian, maz g’bisa ngasih itu, kenapa adek masih bertahan???” “Andai semudah itu aku bisa menghentikannya, aku pasti akan berhenti kok” Bathinku</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Malam semakin larut, kita harus pulang, dengan berat hati ku lepas genggaman itu. dan ku hanya bisa mengirim pesan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>“</span><span lang="IN" style="font-family: KaiTi; mso-ansi-language: IN;">5af terlalu rumit u ku ngomong, intinya, ku hanya ingin maz buat ku tetep puxa smangat belajar aja, minimal g’buat aku sakit,adek minta tlong bgt, sbisa maz ws,,, oya makacih u semuax...”</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: KaiTi; mso-ansi-language: IN;">***</span><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;"></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">*30 April 2011*</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Aku tak tau gimana cara membuat maz mengerti tentang keadaanku saat ni, karena mungkin baginya ini samasekali g’penting. Aku hanya butuh orang yang bisa menghiburku saat ini, membuatku tersenyum, dan membuatku semangat. Apa yang aku rasakan saat ini?Aku sendiri tak mengerti. Aku ingin pergi darinya, ku ingin menghilang dari kehidupannya, aku sakit dengan semua ini, ku sadari aku terlalu lemah dan cengeng, bahkan aku adalah orang terbodoh yang pernah ada karena ku masih memaksakan diri untuk bertahan dalam luka yang sudah menusukku terlalu dalam ini. Dalam waktu singkat, sosok orang yang ku inginkan menghadirkan senyuman dalam dunia baruku, ternyata membuat air mata ini hampir tiap hari terkuras dan hati ini terluka. Aku ingin pergi jauh dari kehidupannya, meski saat itulah ku ingin ia menyadari keberadaanku. Ku sadari dengan keadaanku yang seperti ini, ku samasekali tak pantas untuknya, bahkan mungkin ia menyesal mengenal orang sepertiku.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">*05 Mei 2011*</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Ku tak kenapa ku selalu merasa iri dan sakit melihat keakrabannya dengan teman-temannya? kenapa ku tak bisa seakrab itu dengannya? Sebentar lagi Ultahku, apakah aku akan melaluinya dengan kesendirian? Ataukah dia akan mengingat permintaanku hari itu?</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">*12 Mei 2011*</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Hari ini maz menemaniku beli sepeda mini, walau dia harus mampir dulu ke kantornya untuk mengantar berkas, ku pikir ku bakal diajak masuk, tapi yang ada ku malah diterlantarin di luar kantor, lama banget, ku jadi kayak orang hilang... (hiks..hiks.. hiks..), sebenarnya g’tega juga dia harus menemaniku muter-muter jauh di tengah terik matahari yang panas ini, tapi aku tak tau lagi harus minta tolong ke siapa selain dia, “maz maaf ya,,, aku selalu ngerepotin maz”, jadi pengen dibonceng pake’ sepeda mini (hmmm,,, kambuh dech penyakit ngayalnya....)</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">*14 Mei 2011*</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">“Tak bisa ku lupa, saat-saat indah bersamamu” bunyi phonecell tanda pesan masuk pagi ini cukup mengagetkanku yang sudah sayup-sayup ngantuk berat </span><span lang="IN" style="font-family: KaiTi; mso-ansi-language: IN;">”SELAMAT HARI ULANG TAHUN”saya ucapkan.Semoga umur yg kian Bertambah menjadi barokah Fidduna Wal Aakhiroh.Lancar Rejekine, adoh penyakite. Amiin...”</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Entah apa yang ku rasakan, disatu sisi aku seneng orang yang aku harapkan jadi orang pertama yang ngerayain ultahku bener-bener dia, namun disisi lain, aku sedih, plis dech maz, ultahku masih 2 hari lagi, masa’ maz lupa ultah adek sendiri???, tapi jadinya malah lucu, abiznya udah tau salah, tetep aja dia ngengkel, hmmm...</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">*16 Mei 2011*</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Di hari Ultahku ini, ku malah ditinggal pulang,,, ku call dari shubuh tak<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>diangkat, padahal dia janji mau adzan shubuh untukku pagi ini, ku sms juga tak ada balasan, ”knp maz ingkar janji?? Knp maz bwtQ nunggu???” gerutuku. Lagi-lagi haruz nunggu aku marah, baru dech dibalez. “</span><span lang="IN" style="font-family: KaiTi; mso-ansi-language: IN;">SELAMAT ULANG TAHUN!!!</span><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;"> Sekitar jam 9 ku telfon, “memang sengaja disetting seperti itu” jawabnya setelah aku meminta penjelasan. Ku dah sewot, minta adzan g’diturutin, jalan-jalan g’diturutin (hiks...hiks...), setelah cukup lama aku membujukknya, akhirnya maz adzan lengkap dengan iqomahnya, walau dengan syarat aku sholawatan. Namun tak lama kemudian “udah dulu ya dek, maz sibuk nich, wassalam,,”tut..tut...tut... telfonpun terputus.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">*17 Mei 2011*</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Teman-temanku pada pulang, asrama jadi sepi banget, mata ini terasa berat banget untuk dibuka, malez beraktifitas, ku raih phonecell disampingku, dan smspun terkirim ke nomer yang sudah di luar kepala itu, karena tak juga terbalas ku putuskan untuk telfon, seperti biasa ku harus merengek dulu untuk ngajak dia jalan, sempat kecewa saat dia mengajukan nama lain untuk menemaniku jalan-jalan, “tapi ku hanya mau maz yg nemeninku” air mata ini sudah tak dapat terbendung lagi, “emang aku ini barang yang bisa dilempar seenaknya” protesku dalam hati. Aku terus mendesaknya, walau pada akhirnya ia mengIYAkan ajakanku, tapi aku sedih, bukan ini yang ku inginkan, maz memenuhi permintaanku dengan berat hati, seperti terbebani banget, padahal yang aku ingin adalah ketulusan, sedikit ketulusan untuk bisa menuruti apa yang ku inginkan, aku hanya ingin dia nyuapin aku sebagai kado ultahku kali ini, memang terkesan aneh, tapi hanya itu yang ku minta darinya, namun lagi-lagi aku terkesan maksa. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Hari ini sebenernya menyenangkan, sangat menyenangkan, namun kenapa aku selalu merasa dia melakukan ini hanya sebatas kasihan melihatku yang segitu melasnya? Kenapa aku tak pernah merasakan ketulusan rasa sayank seorang kakak pada adeknya, ataukah caranya saja yang berbeda? <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Semoga ini hanya perasaanku saja. Thank’s GOD atas anugerahMU yang begitu indah hari ini.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">*20 Mei 2011*</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Taukah maz perasaanku saat ini??? aku sakit, aku malu, aku marah, aku sedih, mendengar koment teman-temannya tentang aku. Mereka tak berhak tau tentang perasaanku, kalau endingnya mereka hanya akan mengejekku, ku tak tau kenapa tiba-tiba dadaku sesek rasanya mengingat semua kejadian itu. Dan saat ini pun, tanggapannya samasekali tak menenangkan hatiku. Mungkin aku terlalu jujur padanya, ku marah,ku kesel, ku kangen, ku sayank, ku ngambek, ku nyesel, ku minta maaf, ku sumpex bahkan apapun itu, aku selalu bilang padanya, ataukah memang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang tak pernah tau diri, tak tau waktu dan belum bisa mengerti kesibukannya?</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">“kl pean hanya ingin dimanja, bukan maz orangnya”, ku inget banget kata-kata itu, tapi tetap saja hati ini bersi keras bilang, “ku ingin maz ngertiin aku”</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">*22 Mei 2011*</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Tau kah maz betapa khawatirnya aku saat beberapa hari ini dia menghilang tanpa kabar? taukah dia betapa leganya hati ini saat tau dia baik-baik saja. Namun aku sakit karena dia samasekali tak merasa kalau aku sangat mengkhawatirkannya “kenapa maz tak bisa ngertiin aku walau sedikit saja???” Air mata ini seketika menjadi air mata kekecewaan,ku nyesel mengeluarkan air mata buat orang yang ternyata tak sedikitpun pedulikanku, tak seharuznya aku mengkhawatirkannya sebesar ini. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Dada ini sesek lagi karena dia aku kesel, aku kecewa, aku ingin marah, marah pada diriku sendiri.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">*23 mei 2011*</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Siang ini ku sengaja tak membalas smsnya, entah sampai kapan aku betah, aku masih sakit karena kejadian kemarin, dia tau aku marah, tapi dia sengaja membiarkanku, wal hasil aku yang kalah, malam ini aku putuskan untuk telfon, tumben-tumbenan dia mau, 2 jam cukuplah untuk menebus kemarahanku yang kemarin.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">*02 Juni 2011*</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Hari ini ku minta ajarin buat blog, aku nunggu dia mulai jam 12, tapi 2,5 jam kemudian dia baru muncul. Status fb nya saat ini sangat menyakitkanku </span><span lang="IN" style="font-family: KaiTi; mso-ansi-language: IN;">“kenapa cewe’ yang Q kenal dikaci ati ngerogo rempelo”</span><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">ingin koment, tapi entar aja lah ku ngomong langsung saja. Ku maksa ngajak dia jalan-jalan. 16.15 wib kita mulai perjalanan panjang, dan sepanjang itu pula aku terdiam, mood ku hilang kepikiran status tadi, Kenapa semua yang dia lakukan terkesan aku yang maksaaaaa. “trus disini mau ngapain?”tanyanya setelah kita sampai di salah satu tempat wisata yang baru pertama kali ku datangi ini, aku hanya menggeleng. Menatap wajah itu sambil sesekali menikmati pemandangan senja disini, hanya itu yang bisa ku lakukan. Adzan maghrib berkumandang, hari ini malam jum’at, kita malah nemuin berjajar orang pacaran disini, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>“g’pengen ta dek??” lagi-lagi ku hanya menggeleng, “Palsu, kalau yang adek ajak bukan maz, gimana jadinya ya,,apa tetep hanya duduk-duduk gini???” andai ku bisa jawab, ku pasti jawab “YA” karena dulu ma mantanku, jalan-jalan isinya cuma duduk-duduk gini aja, please maz jangan anggap aku cewek murahan.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>“Apa yang adek mau,,, ngomong aja...” tanyanya,ku malah bingung, ya aku bingung, apa yang ku mau darinya. Dia menyuruhku untuk cari cowok lain yang bisa memberiku perhatian lebih, apa maksud dari semua ini? Kenapa setiap cowok yang aku sayangi selalu mengatakan hal yang sama? Seburuk itukah aku dimata mereka?</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Inginnya sih sholat jama’ah, tapi tempatnya tidak memungkinkan, agenda terakhir kita adalah memberi hak perut untuk menikmati makanan, sambil menunggu hidangan tersaji kita melanjutkan ngobrol, dan nasehat yang akan selalu ku ingat “lakukan sendiri apa yang bisa dilakukan sendiri, Lebih Dewasa, g’boleh manja..”.??? “enakan dikasih kan daripada minta?” lanjutnya, “ku juga inginnya gitu maz dari dulu, tapi melihat kesibukan maz, ku tak bisa nunggu maz nawarin aku ngajak keluar,karena bagiku kemungkinan itu hampir tidak ada, ngajak maz keluar aja nunggu aku melas-melas dulu baru maz mau” jawaban dihati yang tak perlu ku ungkapkan. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Di perjalanan pulang, aku beranikan diri untuk bertanya, “status tadi nyindir aku ya?” “ya.. kalau pean ngrasa sih ga’ papa” jawabnya singkat, tu kan bener. Aku tak ingin karena aku terlalu melas hingga dia tak tega nolak permintaanku, tapi aku ingin suatu saat nanti dia mengajakku jalan-jalan karena memang dia yang mau, bukan karena ku yang maksa. “Thank’s maz udah ngajak aku jalan-jalan hari ini”</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">*05 Juni 2011*</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Tips g’malez,,,,”</span><span lang="IN" style="font-family: KaiTi; mso-ansi-language: IN;"> cm 1 pean pengen jd apa??? Kl bs jwb it insya allh ada jaln. Orng pngen jd gubernur tdk mgkn hnya brdiam tnpa melakukan sswt g menjdikan dirinya gubernur..</span><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">” Semoga ini menjadi semangat buat adek, makacih maz.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">*11 Juni 2011*</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Aku ingin dia yang menjemputku hari ini, tapi ku sms tak terbalas, ku call berkali-kali tak juga diangkat, pantesan dia lagi nampang di depan mimpin sidang. Dan hari ini aku benar-benar geram, aku tak terima dia dijelek-jelekin di depan umum kayak gini, meski dia bilang ini sudah biasa, tapi tetep aja aku tak bisa terima, andai aku cowok, dah memar wajah tu orang,,,,</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">*12 Juni 2011*</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Hari ini ku kena zonk... awalnya aku senang, ku ngajak keluar dia langsung YA, meski sebenarnya untuk kepentingan organisasi. Ada satu nama yang membuatku tertarik saat aku buka ha-penya, saat dia baru bangun aja, dia langsung inget sms sang mantan, sedangkan untuk aku? Sms duluanpun jarang dibalez, jadi inget tak satupun sms ku tadi malam diresponnya, meski bagiku ini adalah hal kecil,namun hari ini saat semua teman-temanku pergi ninggalin kamar, dadaku sesek lagi, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>air bening ini dengan sendirinya mengalir dari mataku. up date status: </span><span lang="IN" style="font-family: KaiTi; mso-ansi-language: IN;">“Dia g’kn pernah tau, betapa sakit hatiQ saat Q baca sms itu.“</span><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">berhakkah aku cemburu maz?Siapa aku? Ku hanya sampah yang dipungut karena dia tak tega membiarkannya berserakan. Hatiku sakit, walau sebenarnya aku g’punya hak u itu..... Ya Allah ku mohon jangan larutkan aku dalam kesedihan ini,,, Amiiiiiiin</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">*26 Juni 2011*</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Taukah maz betapa sakitnya hatiku saat ini?Taukah dia perasaanku saat ini saat dia menyapaku dengan <i>innocent</i>nya, sekelibat ku melihat, ku langsung berfikir bahwa sosok cewek yang bersamanya itu adalah cewek yang pernah ia ceritakan padaku, mungkinkah mereka balikan?? Ku semakin sakit saat mengingat tadi malam dia nolak permintaanku untuk keluar dengan sejuta alasan, kenapa dia g’adil ke aku? Kenapa dia begitu jahat? kenapa dia selalu membuat aku sakit? Apa salahku padanya? Ku rasa tak ada alasan untuk menyebut ini sebuah tes untuk yang kesekian kalinya, tak ada tes yang kebetulan kaya’ gini,TIDAK ADA, kalau alasan itu lagi yang dia pakai, semuanya PALSUUU. Aku Benci maz,,, MAZ jahat!!! Aku tak pernah punya maz sejahat dia, benci,,, benci,,Benciii </span><span lang="IN" style="font-family: KaiTi; mso-ansi-language: IN;">“Terxata aq emg bukan siapa-siapa, Seharusnya itu yang Q sadari dari dulu”</span><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Aku bukan siapa-siapa, dan tak seharusnya aku sakit hati,aku benci dia, aku benci pada diriku sendiri, karena aku cemburu padanya, orang yang tak pernah menganggapku ada. </span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">*28 Juni 2011*</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Bukan niatku untuk memutus silaturrahim ini, namun ku hanya mulai belajar untuk menjadi orang yang tak terlalu berharap, meski untuk bisa melakukannya aku masih butuh perjuangan keras,aku hanya ingin dia ngertiin aku dikit aja....</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">*30 Juni 2011*</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Apa yang harus q ceritakan saat ini, menatapnya saja aku g’brani, aku <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>memang nyuruh dia untuk membaca semua tulisanku. Aku kalah dengan perasaanku, aku terluka karena cintaku, persepsiku yang salah tentang cinta. Tak ada yang salah dengan kata-kata maz hari ini, “ketentraman hati tu bukan karena cowok, tapi tentramkanlah hati dengan lantunan ayat suci” nasehatnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Aku harus lapang nerima kenyataan kalau aku memang tak punya celah sedikitpun untuk bisa menyayanginya, bahkan “Lupain aku, anggap saja ini permintaan dari orang yang pean sayangi” itulah pintanya, inilah hal yang paling ku benci seumur hidupku, seburuk itukah kah?Selemah inikah aku? Tak pantaskah orang seperti aku untuk mencintai ataupun dicintai?Tak cukupkah karmaku atas penolakanku kepada mereka di zaman dulu? Andai hati ini <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bisa diajak kompromi semudah itu, aku juga ingin keluar dari semua ini, “Q rasa g’kan ada yang bertahan jika teruz tersakiti” lanjutnya, bener banget, aku malah ingin Amnesia aja, agar bisa melupakan semua hal yang menyakitkan ini, Andai semudah itu, andai berusaha melupakan perasaan itu tak malah membuat sakit ini semakin parah, aq pazty lakukan kok... </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Saat ini betapa aku merasa aku adalah cewek yang g’punya harga diri, dengan berani bilang aku sayank ma seseorang, bahkan setelah seseorang itu nolak aku? Taukah dia betapa ku sangat bersyukur akhirnya bisa berhenti mengemis cinta dan kata maaf dari Ari, bisa bangkit kembali dari semua keterpurukan masa laluku, setelah dia hadir dalam duniaku, dan haruznya dia tau betapa sakitnya aku saat dengan mudahnya dia bilang “LUPAIN aku, cari yang lain aja” Melakukan sesuatu untuk orang yang disayangi, emang tak ada yang berat, tapi disuruh untuk melupakan orang yang disayangi bukan suatu hal yg mudah, terutama baga orang sepertiQ...</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">“Terima kasih atas kejujuran maz, walau itu sangat menyakitkanku” </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">“Sudahlah tak usah terlalu difikir, mungkin dia bukan orang yang ditakdirkan untuk memberikan kebahagiaan untukmu” Ku ingat kata-kata itu saat ku sempet curhat pada seorang teman.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">*01 Juli 2011*</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Ku sempatkan untuk menuliskan selembar surat untuknya, sebelum aku pergi, namun apa boleh buat setelah ketemu malah ketinggalan dikamar, akhirnya ku layangkan lewat udara dech... intinya sich,, hanya kata MAAF & TERIMA KASIH. “Hati-hati, jaga kondisi” itu pesennya sebelum aku pergi.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">*07 Juli 2011*</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Hari ini ku awali dengan sms </span><span lang="IN" style="font-family: KaiTi; mso-ansi-language: IN;">“Love You maz”</span><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">ku tak tau kenapa hanya kata-kata itu yang terbesit dihatiku saat ini, padahal sejak kejadian itu aku sudah mulai berniat mengabulkan permintaannya untuk bisa ku lupakan.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Hari berikutnya ku malah ngebayangin yang aneh-aneh, ku merasa sepi di tengah keramaian ini.. “</span><span lang="IN" style="font-family: KaiTi; mso-ansi-language: IN;">Kangggggeeeeeeeeennnnnnnnnnn” </span><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">pesanpun terkirim, dan malah kepikiran ingin banget ketemu dia, ingin menangis sepuas-puasnya, ingin curhat semuanya ke dia,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sungguh ku ingin bisa terbuka<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan bisa cerita banyak hal saat ketemu maz, meski saat ku minta, dia bersi keras bilang “G’BOLEH” </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Salahkah aku jika aku sangat ingin melupakan dia? Namun disaat yang sama kini ku merasa sangat butuh dia, terxata harus ku akui,, aku belum bisa melupakannya, aku cayank maz, akankah suatu saat nanti dia bisa punya perasaan yang sama??? Karena ku tau tak ada rasa itu samasekali hari ini.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">*12 Juli 2011*</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">“</span><span lang="IN" style="font-family: KaiTi; mso-ansi-language: IN;">Jgn marah... iya bsok keluar.:-( </span><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">“itu sms terakhirnya, lebih tepatnya sms trakhir kita 3 hari yang lalu setelah nolak kemauanku untuk mengajaknya keluar. Jujur hati ini sakit, tapi aku akan berusaha tetep bertahan.. ku ingin tau seberapa kuat aku bertahan, walau sebenarnya hari ini ku hanya bisa bilang KANGEN, ku jadi pengen nangis.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">*13 Juli 2011*</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Aku nyerah, aku sudah g’betah, air mata ini mengalir begitu aja, gimana tho.. kaq jadinya kaya’ gini, ku kan cuma berusaha nurutin permintaan untuk melupakannya. Akhirnya aku nyerah, aku telfon dia juga, 15menit cukup lah untuk ngobatin kangenku sementara waktu ini.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">*20 Juli 2011*</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Aku seneng banget kali ini kita bisa jalan bareng lagi, meski dia bilang lain kali akan lebih sulit ngajak dia jalan-jalan, kali ini dia membawaku ke tempat yang lebih indah dari yang aku minta, sedih juga dengerin curhatannya tentang satu kisah cintanya yang telah berakhir, dan hari ini terasa begitu indah saat impianku bisa benar-benar terwujud, meski harus memaksa sampai hampir nangis, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>ya...akhirnya ku bisa bersandar di bahunya, dan aku bisa mendengarnya melantunan ayat-ayat suci itu, mataku terpejam, hatiku tentram mendengarnya, sungguh aku tak ingin lagi membuka mata ini, aku tak ingin beranjak dari tempat ini, Thank’s GOD, ku harap ini bukan pertemuan terakhir dengannya. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">“Kakak...Maaf karena aku selalu merepotkanmu, Maaf karena aku menyayangimu sebesar ini, izinkan aku menyayangimu sebagai adek yang baik, dan terima kasih untuk semuanya, The Best Brother, MazAdjieQ”</span></div><div align="right" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: right; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">Sby, 22 Juli 2011 (14.47)</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 288.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: center; text-indent: 36.0pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Comic Sans MS"; mso-ansi-language: IN;">By: Chiko</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><br />
</div>choyryahkaromah16http://www.blogger.com/profile/01883303587388595372noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-437383665293394815.post-31067275818145339562011-06-19T00:17:00.000-07:002011-06-19T00:17:31.018-07:00<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-family: Forte;">Yang Jelas*</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 0cm;"><span style="font-family: Forte;">Mungkin Tuhan yang menginginkan kita merasakan luka putus cinta</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm;"><span style="font-family: Forte;">Karena mungkin bagi-Nya orang yang amat kita cintai </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm;"><span style="font-family: Forte;">Bukanlah yang terindah dalam hidup kita</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm;"><span style="font-family: Forte;"> Yang jelas ku telah kehilangan dia</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm;"><span style="font-family: Forte;">Hatiku dan hatinya tak mungkin kan menyatu</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm;"><span style="font-family: Forte;">Mungkin karena ia tak pernah inginkanku</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm;"><span style="font-family: Forte;">Mungkin karena ia tak pernah cintaiku</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm;"><span style="font-family: Forte;"> Yang jelas aku masih amat mencintainya</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm;"><span style="font-family: Forte;">Hatiku penuh dengan luka</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm;"><span style="font-family: Forte;">Meski mungkin ia tak tau telah menyakitiku sedalam ini</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm;"><span style="font-family: Forte;">Meski mungkin aku tak pantas salahkan dirinya</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm;"><span style="font-family: Forte;">Yang tak pernah memintaku untuk mencintainya</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm;"><span style="font-family: Forte;"> Yang jelas aku rela luka karenanya</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm;"><span style="font-family: Forte;">Aku sangat menyayanginya</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm;"><span style="font-family: Forte;">Berharap aku dapat dicintainya, walau hanya sedetik waktu</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm;"><span style="font-family: Forte;">Berharap dan berharap bahwa dialah orang yag tercipta untukku</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm;"><span style="font-family: Forte;"> Yang jelas harapanku takkan pernah jadi nyata</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm;"><span style="font-family: Forte;">Aku tak pernah menyesal pernah mencintai dirimu</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm;"><span style="font-family: Forte;">Tapi ku sadari aku harus melangkah pergi dati cinta ini</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm;"><span style="font-family: Forte;">Aku bukan mengalah</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm;"><span style="font-family: Forte;">Aku memang telah kalah</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm;"><span style="font-family: Forte;">Sebab ku tau</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm;"><span style="font-family: Forte;">Kau telah temukan bahagia itu</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 0cm;"><span style="font-family: Forte;">Dan bahagiamu bukan aku</span></div><span style="font-family: Forte; font-size: 11pt; line-height: 115%;"><br clear="all" style="page-break-before: always;" /> </span> <br />
<div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 0cm;"><span style="font-family: Forte;">Aku tau kamu tak bisa mencintaiku</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm;"><span style="font-family: Forte;">Aku hanya ingin kamu mengerti</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm;"><span style="font-family: Forte;">Bahwa aku ingin terus mencintaimu</span><br />
<span style="font-family: Forte;">*diambil dari novel remaja... yang maaf Q lupa judulnya... hanya karena sesuai dengan suasana hatiku waktu itu </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; margin-left: 0cm;"><b><br />
</b></div><div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Masa lalu takkan pernah kembali lagi jangan ada kata menyesal tapi optimislah karena Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna ketimbang lainnya</span></b></div>choyryahkaromah16http://www.blogger.com/profile/01883303587388595372noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-437383665293394815.post-63894506366670481892011-06-03T20:48:00.001-07:002011-08-10T07:27:30.797-07:00SESALKU TAK LAGI BERARTI<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: 1cm;"><b><span style="font-family: "Lucida Calligraphy"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">SESALKU TAK LAGI BERARTI</span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;"><span style="font-family: "High Tower Text","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Matahari nampak sudah enggan menampakkan sinarnya, langit mulai gelap kehilangan cahaya, suara petirpun mulai menderu, mendung hitam tampaknya sudah tak sabar lagi mengguyur bumi, menyirami bunga-bunga yang telah layu, beginilah suasana sore ini, seakan mengerti suasana hatiku saat ini yang hanya bisa duduk termenung di depan computer memandangi foto-foto kenangan masa laluku, pikiranku mulai menerawang menelusuri masa lalu, masa lalu yang begitu manis, namun terasa begitu singkat, karena semua itu telah hilang ditelan waktu….</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: 1cm;"><span style="font-family: "High Tower Text","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;"><span style="font-family: "High Tower Text","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Sejak 3 tahun lalu ku memendam rasa sayankku padanya, tanpa berani mengungkapnya, hanya karena aku tak tega melihat sahabatku menderita, ya… hanya atas nama Persahabatan. Hanya demi sahabat, ku pendam rasa yang begitu menyiksa ini, karena dulu persahabatan adalah segala-galanya bagiku. Saat itu jomblo menjadi status yang menyenangkan bagiku, ku bebas menyayangi siapapun tanpa harus mengungkapkannya, ku juga bebas berbagi suka dan duka, canda, tawa, tangis dan segalanya,,, Namun semua itu berubah saat aku diberi kesempatan untuk mengungkapkannya, ya… saat aku mulai berani jujur mengungkapkan semua perasaan yang selama ini mengganjal dihatiku, saat kata ‘jadian’ mulai terucap dan sejak status ‘pacaran’ mulai kita jalani. awalnya memang indah… namun hati ini semakin merasa gundah, aku kehilangan dia yang dulu selalu perhatian padaku, selalu memberi semangat kepadaku, aku kehilangan kebebasan untuk meluapkan kegundahan ini, karena hanya ada satu kata ‘cemburu… cemburu dan cemburu…’. Saat pertama jadian jarak bukanlah penghalang keharmonisan kita, saling percaya menjadi komitmen habungan kita, namun lambat laun semuanya berubah, jarak membuat komitmen kita berubah, satu demi satu kecurigaan mulai terungkap, rasa saling tidak percaya, apalagi saat komunikasi kita tersendat karena kita harus tersibukkan dengan urusan masing-masing, keadaan ini diperkeruh dengan adanya dilema cinta yang bergelayut dihatiku,,, ada dua orang yang q sayangi disaat yang bersamaan, meski dalam status yang berbeda, maksud hati ingin mempersatukan mereka, karena memang status mereka dihatiku berbeda, antara kakak ade’, dan antara sepasang kekasih, namun aku gagal, aku telah menyia-nyiakan kesempatan itu, kesempatan yang sejak dulu ku nantikan, kini hubunganku sudah berada diujung tanduk, sehingga kata ‘putus’ menjadi akhir dari hubungan kita yang masih berjalan 5 minggu itu. </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;"><span style="font-family: "High Tower Text","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Aku selalu berharap kesempatan kedua itu ada untuk ku, ku terus berharap agar cinta itu kembali lagi untuk ku,,, tapi apa yang telah ku lakukan??? saat kesempatan itu datang lagi , aku malah menyia-nyiakan kepercayaan yang ia berikan, aku melakukan kesalahan yang sama, aku kembali menyakitinya, aku telah membuatnya merasa di duakan, dan untuk kedua kalinya, kini dia telah mengakhiri semuanya. </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;"><span style="font-family: "High Tower Text","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Sejak kejadian itu, ‘MUSUH’ itulah status yang ia sandangkan kepadaku, ia tak mau lagi mengenalku, atau sekedar merespon permintaan maafku, sejak itu pula aku tersadar akan keegoisanku, aku sadar aku salah… dan yang aku rasakan saat ini adalah rasa sayank ku semakin besar untuknya, aku menyesal telah membuat dia pergi dariku, segala upaya telah ku lakukan hanya untuk mendapatkan kata maaf itu. aku bagaikan pengemis, yang tak pernah berhenti meminta maaf padanya. tapi semuanya sia-sia, semua sudah terlambat dan tak mungkin bisa terulang, penyesalanku sudah tak berarti, karena apa??? karena aku sudah benar-benar kehilangan dia, rasa sayanknya sudah habis untukku, hati itu sudah tertutup rapat untukku, kesempatan untuk merajut kembali kisah kita rasanya sudah sirna.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: 1cm;"><span style="font-family: "High Tower Text","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;"><span style="font-family: "High Tower Text","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Itulah yang membuatku hanya bisa terpuruk dalam kesedihanku, hidup dengan rasa bersalah yang terus menghantuiku, kenangan kebersamaan yang selalu berlarian di benakku menjelang tidurku, hari-hari ku lalui dengan genangan air mata, air mata kesedihan, air mata penyesalan, air mata penantian, dan air mata harapan yang selalu mengiringi setiap bait-bait do’aku saat ku bersimpuh, berharap hati itu kembali terbuka untukku.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: 1cm;"><span style="font-family: "High Tower Text","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;"><span style="font-family: "High Tower Text","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Sembah sujudku pada-MU ya Allah…malam ini dadaku berdegup kencang, bergetar hatiku, saat ku mendengar suara dari sebrang sana, ya,,, malam ini ku diberi kesempatan yang selalu aku nantikan, kesempatan untuk bisa kembali mendengar suaranya, mata ini sudah tak bisa lagi menyembunyikan air mata kebahagiaan. Namun inilah kenyataan yang harus ku terima, cintaku tak dapat terselamatkan, ternyata hati itu sudah tak dapat lagi terbuka untuk ku, harapan itu sirna saat ia berkata kita hanya dapat menjadi sebatas teman, dan tak mungkin lagi ada kata ‘balikan’ diantara kita, baginya aku tak lebih dari seorang ‘pengkhianat’, walau kata ‘sayank’ juga sempet ia ucapkan untukku. Tangisku semakin menjadi saat ku dengar ia telah melingkarkan cincin tunangan untuk orang lain, meski hingga detik ini ku masih belum bisa percaya itu. Jujur saat ini hatiku hancur berkeping-keping.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;"><span style="font-family: "High Tower Text","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Memang kenyataan ini begitu berat untukku, dengan segala penyesalanku, akhirnya ku tersadar, aku pantas mendapatkan semua ini, luka yang ku torehkan untuknya begitu dalam, bahkan sudah sepatutnya ku bersyukur, karena dia masih sudi untuk mengenalku lagi, dia masih menerimaku sebagai teman, dia memotifasi aku untuk belajar, tanpa harus terpuruk dalam kesedihan ini. “Yang lalu biarlah berlalu, sudah saatnya kita membuka lembaran baru yang lebih baik” itulah kata terakhir sebelum ia menutup telponnya. Ku harap ini bukan untuk terakhir kali ku bisa mendengar suaranya. </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1cm;"><span style="font-family: "High Tower Text","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Saat ini yang bisa ku lakukan adalah mensyukuri anugerah terindah ini, menikmati kebersamaan kita sebagai teman, teman yang akan selalu memberi semangat untukku. Mungkin hanya dengan cara ini ku bisa menyayanginya, menyayanginya setulus hati, jujur sejak ia pergi aku belum bisa membuka hati untuk siapapun, karena hanya dia yang bisa membuat hatiku bergetar, dan enggan rasanya ku bercinta lagi karena aku… sudah cukup sakit dengan semua kisah cinta yang selama ini ku alami.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Lucida Calligraphy"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Tak ingin lagi rasanya ku bercinta</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Lucida Calligraphy"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Setelah ku rasa perih</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Lucida Calligraphy"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Perpisahan ini membuatku tak berdaya</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Lucida Calligraphy"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">dan tak dapat lagi rasanya ku tersenyum</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Lucida Calligraphy"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Setelah kau pergi meninggalkanku</span></div><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><br />
</div><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">by: Chiko</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;"><br />
</div>choyryahkaromah16http://www.blogger.com/profile/01883303587388595372noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-437383665293394815.post-31641305648875392892011-06-02T00:48:00.000-07:002011-06-02T00:48:45.689-07:00Saat cinta mulai pudar<!--[if gte mso 9]><xml> <o:OfficeDocumentSettings> <o:AllowPNG/> </o:OfficeDocumentSettings> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:EnableOpenTypeKerning/> <w:DontFlipMirrorIndents/> <w:OverrideTableStyleHps/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";}
</style> <![endif]--> <br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></b><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Bus Jurusan kota pahlawan melaju dengan kencangnya,<span> </span>ditengah para penumpang dengan berbagai pose melawan pengapnya suasana bus,,, disitulah ada aku dengan wajah mendung ku lebih memilih memejamkan mata… walau sebenarnya rasa kantuk itu tak ada, Entah apa yang ku rasakan hari ini, disatu sisi aku bahagia bisa membuat orang tuaku bangga ku diterima kuliah di luar kota, namun disisi lain hatiku tersiksa, karena ku harus meninggalkan semua kenangan-kenangan kebersamaanku dengan orang- orang yang aku sayangi… Ku tak tau sanggupkah aku menghadapi ganasnya kehidupan kota? Dan mampukah aku untuk membuka lembaran baru disana.. “Lupakan semua urusan Cinta, Jaga nama baik keluarga dan almamatermu” itulah salah satu pesen mereka yang ku ingat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> 5 jam perjalanan akhirnya nyampe’ juga,,, sejenak menikmati suasana kampus dan langsung menuju tempat kost…. Suasananya cukup menyenangkan, orang-orangnya juga cukup ramah, namun karena memang dari awal hatiku sudah <i>g’srek</i>… Q hanya menghabiskan waktuku dengan menangis, ngelamun, dan murung…. Itulah yang menjadi keseharianku disini.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3 hari menjalani OSPEK benar-benar membuatku lelah, namun cukup berkesan, apalagi ketika mendengar salah satu Seniornya teriak tepat ditelingaku,,, keringat dingin mulai bercucuran, saking kagetnya, spontan ku angkat wajah yang sudah sedari tadi tertunduk ketakutan itu, eh…. Ternyata teman lamaku dulu, yach… teman yang dimataku hanya seorang pendiam, sekarang bisa menjadi ganas, apalagi dia berteriak tepat ditelingaku. Ingin rasanya ku <i>ngakak</i> sekeras-kerasnya. Namun ku lebih memilih diam… biasalah MABA model kaya’ aku kan masih takut-takutnya pada senior.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Baru saat malam inagurasi, dengan senyum khasnya dia berani menyapaku “Selamat Datang di Kota Surabaya” “Dasar … senyummu mahal banget tau 3 hari kemarin” ucapku manyun “itukan waktu OSPEK, sekarang kan udah selesai??? Yach… maaf wes” jawabnya <i>innocent.</i></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><i><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">***</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Awalnya sih sudah berniat ngelupain masa lalu seperti yang telah diperintahkan, Namun ku g’pernah bisa, bahkan semua masalaluku hadir kembali disaat yang hampir bersamaan, yach walau hanya lewat telpon sich… yang pertama dari nomer baru yang ternyata adalah temen SDku dulu, pake’ acara ngajak jadian lagi… Gila!!! Ya jelaslah ku g’mau, meskipun dia cinta pertamaku atau lebih tepat disebut sebagai ‘Cinta monyet’ ku, Yach… ku hanya bisa nganggep dia kakak. Untungnya dia juga g’banyak komen.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kedua, Mas Fandi, cowok Pisces yang selama ini ku anggap kakak, sekaligus orang yang paling membuatku berat meninggalkan kota kecilku, meskipun statusnya saat ini tak lebih dari seorang “Best Brother” bagiku, setiap minggu dia pasti sempetin waktu untuk telpon aku, g’tau dech berapa pulsa yang dia abizin,,, meskipun isinya hanya bertengkar,,,rukun lagi, bertengkar,,, rukun lagi,,, tetep aja g’berubah sama seperti dulu ketika kita masih sering ketemu, <span> </span>sayang disetiap dia telpon tak pernah sedikitpun ia ngasih aku motivasi belajar, padahal ku ingin banget dapat support darinya. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ada lagi Ipoenk, sejak ku tolak dia 15 Desember 2006 lalu, ku kira cowok Aquarius ini akan membenciku, dan g’mau kenal ku lagi, eh… ternyata dia yang selalu jadi penengah saat ku ada masalah dengan Mas Fandi. Dia yang selalu mensupportku untuk belajar. Bersyukur atas semua yang telah ku dapatkan, <span> </span>Bahkan saat ini dia malah jadi tempat curhatku, (aku tega ya….), lebih lucunya lagi kita malah saling terbuka tentang perasaan kita masing-masing, apa yang kita alami setelah kejadian pahit di depan plaza itu,,, dia sempat pacaran, tapi sekarang sudah putus. Dia cerita tentang kisah seorang temannya yang mengalami nasib yang sama seperti yang pernah kita alami, dia meminta pendapatku….Ipoenk juga cerita kalau sekarang dia jatuh cinta pada seorang cewe’, dan lagi-lagi dia meminta pendapatku, g’tau kenapa ada perasaan aneh dihatiku, sakit banget, sepertinya ku tak rela jika dia harus memilih orang lain, padahal dia bukan apa-apa ku, bahkan ku sudah pernah menyakiti hatinya. Namun segera ku yakinkan diriku bahwa dia bukan lah milikku, dan<span> </span>aku g’berhak melarang Ipoenk jatuh cinta pada siapapun, Ku beri dukungan dia untuk berani menyatakan semua perasaannya pada tu cewe’, “Optimis donk kamu bakal diterima, lagian dulu kamu berani nembak aku, kenapa nembak cewe’ lain kamu g’ berani? Ipoenk githu lho… masa’ githu ja g’bisa” dengan gaya so’ rela ku katakan itu, bahkan ku berani <i>nyomblangin </i>dia, dia sudah banyak membantuku ketika ada masalah dengan Mas Fandi, so sekarang giliran aku donk yang ngebantuin dia dapetin kebahagiaannya. “Tapi aku takut Ran, aku takut ditolak lagi, aku g’mau kejadian yang dulu-dulu terulang lagi, ku udach bosan ditolak terus” ucapnya dengan nada melas, ku jadi ngrasa bersalah,,, pasti dulu dia sakit banget waktu ku tolak. “Udahlah Poenk, g’usah mikirin masa lalu githu… yang penting sekarang kamu harus yakin bahwa kamu diterima, Key!!” “Makasih Ran, kamu emang temanku yang paling baik”</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Detik berganti menit, menit berganti jam, jam terus berputar berganti hari, tak terasa sudah hampir 2 bulan ku disini, Namun tetep za ku tak bisa ilangin keminderanku di tempat ini, berbaur dengan para mahasiswa yang notabene lulusan terbaik, sedangkan aku??? Hanya seorang ‘ratu tidur’, yang ijazah UAN aja g’sepi dari angka 6, Hanya ketika ku ingat keluargaku, orang-orang yang aku sayangi, yang tak henti-hentinya mendo’akanku, semangat itu kembali muncul dan meyakinkan diriku bahwa ku pazti bisa!! Dan aku harus bisa!!</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">UTS sudah di depan mata,,,belajarkupun harus ku tingkatkan, Tapi <i>request</i> malam pun tak bisa ku tinggalkan, dan dengan cara itulah ku bisa bangun malam untuk bersimpuh menghadap yang Kuasa.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">22 November 2009, </span><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Malam ini tak biasanya ku terlelap lebih awal dari biasanya, Hp ku bergetar, Spontan ku terbangun, Ternyata Ipoenk <i>call, </i>Jam dinding dikamarku menunjukkan jam 00.05, Ku angkat telponnya dan rasa kantuk itupun hilang seketika, Hampir 2 jam kita <i>request</i>-an, betapa kagetnya diriku, karena ternyata cewek yang ia maksud dalam setiap ceritanya itu adalah aku, Ya…KIRAN…. Ku bingung, bener-bener bingung, apakah aku siap dengan kata ‘<i>jadian</i>’? Siapkah aku pacaran? Namun, di sisi lain aku tak mungkin menolaknya, aku tak ingin mengecewakannya untuk yang kedua kali, ku rasa sudah cukup pengorbananku selama ini, membohongi hatiku sendiri hanya demi seorang sahabat yang sangat mencintainya, lagi pula tetep za mereka g’bersatu, karena Ipoenk emang sama sekali tak meresponnya, selama ini aku yang selalu beri Ipoenk semangat dan meyakinkan dirinya bahwa dia pasti diterima, lalu apakah aku akan menghancurkan keyakinan itu begitu saja? “Maaf Poenk, ku butuh waktu, beri aku waktu untuk berfikir, 3 hari aja” Pintaku “G’bisa Ran, Ku udah g’mau nunggu lagi, ku g’mau kehilangan kamu untuk yang kedua kali, Ku butuh jawabanmu sekarang juga” Ku tetep merengek untuk minta waktu, tapi tetep aja dia ngotot “Kiran please, Ku hanya butuh jawaban YA ato G’, dan ku ingin kamu jawab pertanyaanku sekarang juga ”. Lama ku terdiam,,, “Woi ketiduran ya…” teriaknya mengagetkanku “G’ koq” “Ya udah, tunggu apa lagi, jawab sekarang donk… apapun jawabanmu ku dah siap koq”ucapnya dengan penuh harap. Ku hela nafas panjang dan…….. “YA” itulah jawabanku. Ku dengar nada kegembiraan darinya “Eits… tunggu dulu, tapi ku punya satu permintaan yang mungkin cukup berat untuk kamu” “Emang apa?”tanyanya penasaran. “Ku masih tetep bisa nganggep mas Fandi kakak kan?” “Ooo… soal itu,, g’ masalah koq” jawabnya. “Makasih atas pengertian kamu” Jawabku “makasih juga Ran, Ku janji akan berusaha setia ma kamu, sekalipun kita terpisah oleh jarak” “So mulai detik ini kita resmi jadian” Kebahagiaan itupun tak bisa ku sembunyikan lagi, di saat semua insan terlarut dalam mimpi indah mereka. Kini kita berduapun menikmati kebahagiaan itu “Ya udah,,, cekarang kamu istirahat dulu ya…, besok kan kamu harus kuliah, Assalamu’alaikum…” “Kamu juga.. Wa’alaikum salam” Telponpun terputus… ‘Saling percaya’ itulah komitmen hubungan kami “Terima kasih ya Allah, hari ini Engkau telah mengembalikan sesuatu yang dulu sempat hilang dariku”</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ku langkahkan kaki <span> </span>untuk mengambil air wudlu’. Ku bersimpuh menghadap Ilahi,, air mata rasa syukur pun tak bisa ku bendung lagi. Ku hanya berharap hubungan ini bisa berjalan baik, dan yang pasti bukan membuat kuliahkan hancur, melainkan sebagai motifasiku untuk lebih semangat menjalani hari-hariku. </span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pagi ini tanpa sungkan ku beritahu kabar bahagia ini pada Mas Fandi,,, dia hanya bisa mendoakan hubungan kita bisa langgeng. Amiiin… Namun g’tau kenapa ku merasakan ada yang g’ enak dengan nada bicaranya,,, tapi udahlah,,, ku g’mau terlalu mikirin hal itu. Lagipula saat ini antara kita cuma antara kakak dan adik. Ku sekarang sudah punya Ipoenk,,, orang yang sangat aku sayangi… aku akan berusaha untuk setia,,, biarlah Mas Fandi bahagia dengan kehidupannya yang sekarang. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Masa awal pacaran, memang saat-saat paling indah, sms lebih dari 3x sehari, hanya sekedar Tanya gimana kabar? lagi ngapain? dah maem belom? Emang sih kadang cukup membosankan, namun ketika sehari aja kata-kata itu g’da, rasanya dah beda banget…<span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kalau aku boleh jujur, ku jauh lebih bahagia ketika menjadi sahabatnya, saat dia bilang padaku, akulah cewe’ terdekatnya, saat itu ku begitu bebas bercerita, mengutarakan semau apa yang ku rasakan, baik tentang perasaanku ke dia, tentang mas Fandi, maupun tentang keseharianku dikampus… Itulah yang tak bisa ku lakukan saat aku telah menjadi pacarnya saat ini,,, sedikit…sedikit cemburu,,, cemburu,,, dan cemburu,,, bahkan dia udah jarang kacih aku saran dan nasehat-nasehat penyejuk hati. Tapi apakah aku harus menyesal? Ku tak ingin putus dari Ipoenk, karena konsekwensinya adalah aku tak boleh mengenalnya lagi… Aku bingung, aku g’mau itu terjadi, aku ingin Ipoenk yang dulu kembali….</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hari-hari selanjutnya tak seindah yang ku bayangkan… hatiku mulai bimbang karena sikap mas Fandi berubah semenjak ku jadian ma Ipoenk… ditambah lagi kecemburuan Ipoenk yang makin tak beralasan… bukankah dia sendiri yang menerima persyaratanku untuk bisa menerima kalau ku tetep jadi adiknya mas Fandi? Akhirnya ku putuskan “Ya udah kalau emang kamu belum bisa percaya ma aku, lebih baik g’usah hubungi aku dulu, sampai kamu bisa percaya aku sepenuhnya” Sejak saat itu Hp ku jadi sepi, sepi banget,,, tak ada lagi sms untuk sekedar Tanya kabar dll. Parahnya lagi ku dengar dari teman-temanku, kita berdua putus, dan akulah yang mutusin dia, padahal tak pernah sekalipun ku bilang putus, secara gitu… aku sudah terlanjur sayank banget ma dia. Yach… hubungan kita hanya bertahan 5 minggu,,, kita resmi putus tepat di malam tahun baru 2009, setelah sebelumnya ku minta kejelasan atas hubungan kita. Kehilangan 2 orang yang ku sayangi sekaligus, Ipoenk & mas Fandi.<span> </span>Sejak kejadian itu ku bener-bener nge-Drop,,, UAS sudah didepan mata, namun konsentrasi belajarku masih pecah… Untunglah ku masih punya seorang sahabat yang masih siap mendengarkan semua keluh kesahku, meski dia tak bisa menyembuhkan lukaku, paling g’ dia bisa memberiku sedikit semangat untuk bangkit. “Ya Allah.. izinkan aku bisa lalui semua ini dengan Ikhlash, ku tak mau UAS ku hancur hanya karena masalah ini”</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2 minggu ku lalui UAS ku dengan hati yang masih hancur… tak heran jika IP yang ku dapatkan hanya pas-pasan, Tapi syukurlah buka</span><span lang="IN" style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">n</span><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> IP terendah. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ku putuskan menghabiskan liburan panjangku di luar kota, ku emang bener-bener meminimalisir waktu pulangku saat ini, ku masih belum sanggup untuk bertemu dia. sekaligus refreshing setelah lalui masa-masa sulit UASku. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hari-hari yang cukup menyenangkan, nambah teman, pengalaman, keliling menikmati keindahan alam, dan tak lupa wisata kuliner ke setiap warung,,, (cari yang paling uenak + murah, he3x…), suasana disini membuatku sedikit melupakan kesedihanku….<span> </span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Malam ini Ku bener-bener kaget ketika ku buka sms dari sahabatku “I Love U”, “Maksudnya?” balasku,,, dia malah mengirim sms yang sama… Ku bener-bener ingin marah,,, Ku g’ngerti deh,, yang jelas ku g’ ingin semua ini terjadi, Ku tolak dia mentah-mentah, 1 alasanku, Ku hanya ingin pertahankan persahabatan</span><span lang="IN" style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> qta</span><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">,,, persahabatan yang selama ini sudah terajut indah, Ku tak mau semua itu ternodai dengan<span> </span>kata Cinta, lagipula aku masih trauma… ku bener-bener takut kehilangan sahabatku yang satu ini, sahabat yang baru 1x bertemu, namun sudah terasa begitu akrab,,, untukku saat ini ‘Persahabatan itu lebih indah dari pada Percintaan’</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dia tak lagi balas smsku, Ku benar-benar panik, ku <i>call</i> dia berkali-kali, namun tak juga diangkat, semalaman aku menangis hanya karena masalah ini,,, di tengah tangisku akhirnya dia balas juga “Tenang ja,Q lum mati kq” “Q bner2 minta 5af,Q g’bs nrima kmu,cz q ingn perthnin pshbtn qt”balasQ… akhirnya ku bisa terlelap dengan mata yang masih sembab.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Keesokan harinya dia telpon, betapa malunya diriku, saat ku tau ternyata dia hanya ngerjain aku untuk memperingati ‘Valentin Day’,”huh dasar,,,, bikin panik orang ja…” “Emang itu yang ku mau, he3x” jawabnya sambil cengengesan.<span> </span>Tapi tentunya ku mendapat hikmah besar dari kejadian itu, Ku bisa buktikan kalau aku bisa mempertahankan Persahabatan ku dengannya,,, Ku hanya berharap dialah sahabat sejatiku.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tak terasa masa aktifku disini udah habis,,, besok ku harus kembali menuju Udara panas kota Pahlawan lagi… dan pastinya juga pulang kampung donk!! Ku dah kangen ma keluargaku, g’sabar rasanya ingin segera <i>nyerocos </i>menceritakan semuanya. So acara malam ini adalah <i>packing- packing.</i> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Di tengah asyik-asyiknya packing, tiba-tiba Hp ku berdering, Privat Number “Halo…Assalamu’alaikum. ni capa ya?”ucapku pertama kali “Wa’alaikum salam, masa’ dah lupa sih ma Q?” jawabnya dari seberang, sepertinya ku kenal suara ini, suara yang begitu familiar di telingaku, yach suara Ipoenk, tapi g’mungkin, dia g’mungkin telpon aku, bukannya dia sudah tak mau mengenalku lagi? “Jangan mimpi kamu Ran,,, Sadar!!!Sadar!!!” akupun berusaha bangun dari khayalanku. “Halo.. Kiran,,, kok diem sich,,, Ku tau kamu pasti kaget kan ku telpon? Aku Ipoenk Ran, masa’ g’inget sih?!?” “I….Ipoenk., Ipoenk mantan Ku??” “Iya Aku Ipoenk” Suara diberangkupun tampak meyakinkanku “Aku g’mimpi kan?”ucapku sambil menepuk-nepuk pipiku “G’kok kamu g’mimpi, aku bener-bener Ipoenk yang sekarang gi telpon kamu”“Bukannya <span> </span>Ipoenk udah g’mau kenal aku lagi?” Ku masih ragu “Ya udah kalau kamu g’percaya, gimana kalau kita kenalan lagi? Namaku Briyan,,, Ipoenk Febriyan, Namamu siapa?” dia pun memperkenalkan diri, dan dari nada bicaranya yang khas inilah ku mulai yakin bahwa dia bener-bener Ipoenk, dan aku g’sedang mimpi, “Namaku Kirana Saputri”jawabku, Kami pun tertawa bareng… lucu kaleee kenalan ma orang yang sudah kenal, apalagi mantan, Kali ini ku tak dapat sembunyikan kebahagiaanku, dan tanpa terasa air bening itupun mengalir dari sudut mataku… “Ya udah kapan-kapan aja ku telpon lagi, kamu pasti cape’ kan? assalamu’alaikum…” “Wa’alaikum salam”jawabku. Telponpun terputus,”Dari siapa sih Ran…Koq kamu sampe’ nangis githu?” Tanya salah satu temenku “Ada dech… yang jelas malam ini ku bahagia……… banget” jawabku seraya menghapus air mataku. Akupun melanjutkan acara Packingku yang sempat tertunda. “Thank’s God, anugerah-MU begitu indah malam ini” </span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pagi ini ada banjir air mata di tempat kostku,,, ya… detik-detik perpisahan besama temen-temen, jadi terharu,,,, </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3 jam perjalanan, akhirnya aku bersama teman-teman yang lain xampe’ di Surabaya,,, dan tampaknya mataku sudah tak mau lagi berkompromi, selepas menunaikan ritual sholat Isya’, Ku langsung terlelap sampai pagi… dan Cayoooo!!! Pulang kampung githu lho…..</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tak ada yang berubah dengan suasana rumah ini, tetap sama seperti saat ku meninggalkannya 6 bulan yang lalu,,, tapi yang jelas tambah rame,, ada aku, kakakku dan adikku, kebetulan liburan kita bareng, so… kita bisa saling bertukar cerita deh…. Tentang adikku dengan teman-teman barunya di MTs, kakakku dengan suasana kampusnya, dan aku dengan berjuta cerita yang ada, kadang aku ngrasa mereka bosen dengan semua ceritaku, yang dari dulu itu-itu aja, g’ganti personil, kalau g’pertengkaranku dengan mas Fandi, tentang Ipoenk, kalau g’githu,,, tentang kebiasaan ngantuk ku yang masih belum bisa ku ilangin meski dah duduk di bangku kuliah, Ya beginilah Kiran,,, belum bisa berubah, walau sudah jadi mahasiswa, tetep aja<span> </span>kekanak-kanakan…</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Liburan semesterpun berakhir… itu artinya ku harus kembali menjalani hari-hariku dikampus… andai waktu bisa terhenti, ku masih malez banget<span> </span>berhadapan dengan pelajaran-pelajaran kuliahku,<span> </span>ingin ku lebih lama disini, menikmati kebersamaan dengan keluargaku, tapi sayang waktu terus berjalan dan mau g’mau ku tetep harus balik ke Surabaya hari ini juga.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sesuai dengan janjinya saat itu, Ipoenk kembali menghubungiku, sms aku seperti biasa, kita mulai akrab lagi, setelah meluruskan kesalahfahaman diantara kita, kita sepakat balikan, dan aku sih ingin kita balikan tepat dihari Ultahku, tapi dia g’setuju, rasanya terlalu lama, so 2 minggu sebelum Ultahku kita dah resmi balikan. Tentunya lebih serius dari yang kemarin, yang pasti kebahagiaaan itu kini telah kembali,, Dia janji akan menemuiku disini, tapi bagiku kemungkinan itu sangat kecil, mengingat jarak antara kita terlalu jauh.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Namun kini semua itu terbukti, dapet 5 hari jadian, dia kesini menemuiku, ya… malam ini ku g’mimpi. Dia bener-bener ada dihadapanku, meski hanya 1 jam, sebenarnya sih, ku masih ingin lebih lama bersamanya, namun tampaknya waktu tak dapat berkompromi, jam 9 malam kostku sudah tutup, so ku harus pulang sebelum jam itu, dia hanya sempat mengantarku sampai ujung gang, ku </span><span lang="IN" style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">kecup</span><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> tangannya sebagai tanda perpisahan, malam ini aku bahagia banget…</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tapi baru dapat 1 minggu, lagi-lagi ada batu sandungan dalam hubungan kita. “Q dh tau smua,trxta Q hx djadiin plampiasan za,q kcw m qm” <span> </span>g’tau ada angin apa. tiba-tiba Ipoenk sms kaya’ githu… apa salahku? Padahal dengan berat hati, aku sudah berusaha menjauh dari mas Fandi hanya demi dia. Tapi kenapa dia belum juga percaya?? Q sudah berusaha menjelaskan kepadanya, bahkan ku juga minta tolong pada teman-temannya. Tapi hasilnya nihil. Dia tetep marah…</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Besok hari Ultahku, namun sampai detik inipun g’da sms ataupun telpon dari Ipoenk, akankah<span> </span>kata “Putus” yang akan jadi kado Ultahku kali ini? Ku hanya bisa berharap hal itu tak terjadi. Akupun terlelap dengan air mata yang masih menggenang.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tepat jam 12 malam Hp ku berdering, dengan rasa kantuk yang masih merasuk ku angkat telpon itu “HAPPY BIRTH DAY Cayank” terdengar suara dari seberang, Ipoenk,,, ya itu suara Ipoenk, “Aku g’mimpi kan?”akupun menepuk-nepuk pipiku, g’ aku g’mimpi, ini nyata… “Ini beneran Ipoenkku kan?”ku berusaha meyakinkan “Iya, ini aku, met ultah cayank, maafinku yach… kamu pasti bingung dengan sms ku yang kemarin, g’usah dipikin, itu hanya rencana kita untuk ngerjain kamu kq, he…3x” “Ih… rese’ banget sih… aku kan takut banget…” “Ya maaf, kan ku cuma ingin kaci kejutan za untuk Ultah kamu” “Tapi temen-temen kamu?” “Ya kan biar tambah seru, kalau mereka bongkar duluan kan bukan surprise namanya, ya kan?” aku bener-bener terharu, bahagia,,, banget, tak terasa air mata mulai membasahi pipiku, inilah Ultah pertama ku punya pacar,,, dan dialah orang pertama yang ngucapin Ultah padaku. Ku bisa bernafas lega karena batu sandungan itu hanya sebuah<span> </span>sandiwara “Oya kadonya nyusul ya… nunggu kita ketemu aja,Key!!” “Emang aku mau dikasih kado apa?” tanyaku “Rahasia donk!!!” kurang lebih 3 <span> </span>jam kita lepas kangen setelah 1 minggu dia nyuekin aku, rasanya malam ini sudah terbayar,, “Terima kasih Ya Allah, Ku harap di tahun ini ku bisa menjadi lebih baik dari tahun kemarin.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Keesokan harinya, ucapan Ultahpun, mulai berdatangan meramaikan <i>phonecell</i> ku, tak dapat ku pungkiri bahwa saat ini ku sangat bahagia.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Semester kedua ini adalah semester perjuangan bagiku, ku harus berjuang membuktikan pada semua orang bahwa cinta tak selamanya berdampak buruk, cinta bisa membuatku lebih baik, Ipoenk adalah semangat dalam hidupku. Dukungan yang selalu ia berikan untukku, walau 2 minggu ia sengaja tak menghubungiku agar ku bisa konsen menghadapi UAS sama sekali tak sia-sia, juga tak lepas dari ketulusan do’a keluargaku,<span> </span>Akhirnya UAS ku semester ini berjalan lancar, IP ku naik 0,3 point, betapa bahagianya diriku,,, </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Inilah hari yang ku nanti, liburanpun tiba, meski hanya sebentar sih… ku tak sabar lagi menanti pertemuanku dengan sang pujaan hati… tak heran jika ba’da shubuhpun aku langsung meluncur pulang… </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kurang lebih setengah jam ku menunggunya di terminal, akhirnya Ipoenk muncul juga, dia meluncur dengan mio-nya membawaku ke tempat yang sangat sejuk, sambil menikmati panorama danau yang indah, kita berduapun melepas rindu yang selama ini terpendam, “Kado untuk ku mana?” tanyaku basa-basi. Diapun mulai merogoh sakunya “Aduh maaf ya,,, kadonya ketinggalan, soalnya tadi aku terburu-buru, kamu g’marah kan?” tampak raut<span> </span>penyesalan di wajahnya “Ya g’papa kok, bagiku bisa bersama denganmu saat ini aja aku sudah sene…ng banget”</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Inikah yang dinamakan pacaran? Duduk berdua… ngobrol dan sesekali kita tertawa bareng…. Beradu pandang… ya… hanya itu yang kita lakukan…</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Namun pertemuan kita ‘<i>Sad ending</i> ’ dia marah hanya karena cincin yang masih tersemat di jari manisku ini, ya.. cincin kado ultah dari mas Fandi 2 tahun lalu, emang aku salah? Cincin ini kan sudah sepenuhnya menjadi hak milikku, so mau ku pake’ kek, mau ku lepas,,, itu samasekali g’ada hubungannya dengan perasaanku ke mas Fandi “Antara aku dan mas Fandi udah g’ ada apa-apa, dia hanya masalaluku, yang ada dihatiku saat ini hanya kamu, percaya donk ma aku?” namun dia tak mau mendengarkan sedikitpun penjelasan aku,,, Ipoenk melajukan mio-nya sangat kencang, spontan ke peluk dia erat sambil memejamkan mata, sepanjang perjalanan dia hanya diam membisu, ku lepas cincin itu “ini kan yang kamu mau?”ucapku, namun tetep aja dia membisu. Setelah menurunkanku, tanpa sempat ku berkata sepatah katapun, dia langsung melesat pergi...</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Untung aja kesalahfahaman ini tidak berlangsung lama, Cuma 2 hari, Alhamdulillah kita bisa baikan lagi. </span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sekarang ada acara pernikahan di rumah temanku, tadi sih berangkatnya bareng ma teman-temanku, tapi pulangnya kita terpencar, ya… pulang ke rumah masing-masing tentunya.<span> </span>Sudah 2 jam ku menunggu, namun belum juga aku di jemput, so alternatif terakhir, ku minta Ipoenk untuk mengantarku pulang. Kita mampir di sebuah tempat yang pemandangannya tak kalah indah dari yang kemarin, untuk kali ini dia menyematkan kalung dileherku, sebagai hadiah ultah yang pernah ia janjikan. Hari sudah menjelang sore, dia pun mengantarku pulang. Sampai rumah, ku persilahkan dia duduk, akupun menuju dapur untuk membuatkan teh hangat untuknya, karena matahari sudah enggan menampakkan dirinya, Ipoenkpun pamit pulang. </span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Waktu terus berjalan, Semakin hari hubungan kita bisa dibilang semakin mesra, ku mulai berani memanggil dia ‘cayank’, awalnya hanya dalam sms, selanjutnya di setiap <i>request, </i><span> </span>kita juga punya ciri khas dalam smsan, ya kata ‘<i>peian’</i> untuk sapaan selain ‘cayank’, sampai akhirnya kita punya salam penutup sendiri untuk mengakhiri setiap <i>request-</i>an<i> </i>kita. Namun hal itu hanya berjalan beberapa bulan saja, aku mulai mendengar kabar-kabar tak sedap tentang Ipoenk, apalagi saat ini hampir semua kegiatannya bersama dengan seorang cewe’ yang tak lain adalah mantannya sendiri? Pantas kan jika aku sangat cemburu mendengarnya, ataukah ini karma bagiku? Karena selama ini ku masih belum bisa mengusir mas Fandi dari hatiku walau hanya sebagai kakak? </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Di tengah kecemburuan dan rasa takut kehilangan yang selalu menghantuiku, “Kiran ,tdi Ipoenk nganterin Imas pulang, tolong cek ada apa? Kuatir slingkuh” Ku tak bisa lagi<span> </span>membendung air mata, ketika ku <span> </span>buka sms yang telah membuatku terbangun itu. Ternyata<span> </span>ini yang pengen dia katakan padaku beberapa jam yang lalu, yach ku masih ingat banget isi sms yang baru aja ku hapus itu, “Cayank,q pngn ngmng sesuatu m peian, tp q takut peian mrah. ” q sempet tersenyum ketika ternyata dia hanya bilang ‘kangen’. Ku<span> </span>g’tau mana yg harus ku percaya, yang jelas saat ini hatiku sakit banget, inilah saatnya kepercayaan kita diuji, ku sudah berusaha meminta penjelasan kepadanya, jawabannya ‘tidak, kabar itu tidak benar’, ku yakinkan diriku untuk lebih percaya Ipoenk dari pada gosip-gosip yang beredar itu. Karena ku sangat menyayanginya, dan aku g’mau kehilangan dia.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Namun sejak kejadian itu ku merasa hubungan kita semakin jauh, apalagi sekarang dia hanya mau menghubungiku 1 minggu sekali, saat malam minggu doank! Keraguanku semakin parah saat kalung itu tiba-tiba terputus, Ku ngrasa Ipoenk yang saat ini beda dengan Ipoenk yang dulu ku kenal, dia tak lagi pedulikanku, dia tak lagi perhatikanku, saat ini dia lebih <span> </span>sibuk dengan kegiatannya sendiri, apakah rasa cinta itu sudah mulai pudar?</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Disaat yang bersamaan, mas Fandi hadir mengisi hari-hariku, dia datang menghibur dikala gundahku, melantunkan lagu kenangan kita dulu, <span> </span>ku sadar ku tak mungkin berpaling lagi pada dirinya, tapi mengapa ia datang disaat-saat seperti ini? <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Ya Allah ku bersimpuh di hadap-Mu, ku mohon dengan sangat jangan biarkan perasaan itu hadir lagi dihatiku, ku tak mau mengulang kesalahanku untuk yang kesekian kali, ku juga g’mau mengkhianati Ipoenk, Ku sudah terlanjur sayank banget ma Ipoenk, walau saat ini aku ngrasa semakin jauh darinya, Ku mohon tunjukkan aku jalan yang terbaik. Amiin”</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Suara takbir menggema diseluruh belahan dunia, ya… saat inilah seluruh umat Islam merayakan kemenangan, Idoel Fitri adalah hari yang ditunggu oleh semua orang, dimana seluruh keluarga berkumpul, bersilaturrahim kepada tetangga, tak lain juga dengan aku, menyenangkan berkumpul bersama seluruh keluargaku, <span> </span>namun rasanya tahun ini berbeda, tak ada lagi mas Fandi seperti Idoel Fitri tahun lalu, Ipoenkpun demikian, dia tak pernah mau kesini untuk sekedar menemuiku, hanya karena aku tak mau diajak keluar. bahkan sampai ku memohonpun untuk kedatangan dia kesini, tak sedikitpun ia abaikan…. Teman-teman<span> </span>adikku kesini, teman-teman kakakku juga, sedangkan aku? Tak ada satupun temanku yang kesini? ku jadi sedih…!(hiks…hiks…hiks…). Ku bener-bener kecewa, waktuku libur ku hanya tinggal beberapa hari lagi, dan kali ini ku hanya bisa berkhayal…berharap Engkau antarkan dia dengan cintaMU ya…ALLAH…. <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ku putuskan untuk telpon mas Fandi, memintanya datang kesini, esok harinya dia benar-benar datang, ya diatas semua kekecewaanku mengharap kehadiran Ipoenk, dia datang seorang diri, ku sempat nyuruh dia ngajak Ipoenk kesini, tapi Ipoenknya g’ada.<span> </span>Sifat manjaku keluar, hati kecilku yang sudah menganggapnya seperti kakakku sendiri, membuatku berani merebut cincin yang melingkar di jarinya, tanpa sadar ku genggam erat tangannya, enggan rasanya ku lepas, namun akhirnya ku tersadar, Genggaman itupun terlepas. aku masih punya Ipoenk,,, aku masih punya Ipoenk,,, perasaan ini g’boleh ada lagi, ingat Kiran kamu masih punya Ipoenk!!! Ya ini tak boleh terjadi.. aku g’boleh mengkhianati Ipoenk… mas Fandi hanyalah seorang kakak bagiku, Ipoenk adalah satu-satunya orang yang ada dihatiku saat ini. Tak lama kemudian diapun<span> </span>pamit pulang. Andai Ipoenk yang kesini?? Pasti aku akan lebih bahagia…</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Di saat aku sudah mulai berhenti berharap, akhirnya Ipoenk datang juga, dengan keadaan basah kuyup, karena hujan deras diluar sana, dia pasti kedinginan, hanya demi aku, hujanpun ia terjang, … ku jadi terharu… saat ini hanya kita berdua dirumah. Dan yang pasti kemesraan itu ada, <span> </span>lebih dari manjaku pada mas Fandi waktu itu. walau hanya sebentar kita bersama, karena dia harus terburu-buru menjemput saudaranya di sekolah. <span> </span>Aku seneng banget,,,, rasanya kemarahan dan kekecewaanku dihari-hari kemarin hilang gitu aja..</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Liburanpun telah usai, ku harus kembali ke bangku kuliahku…</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hari-hari ku dengan Ipoenkpun kembali damai, kita berusaha untuk lebih saling mengerti, tapi<span> </span>saat aku mulai bisa meyakinkan Ipoenk tentang posisi mas Fandi yang hanya sebagai kakak di hatiku… ”Askum de’ jk smsku hx akn mmbuat km khilangn sgalax, lbih baik Qt g’sh da kmuniksi lgy ws, Q ikhlas kq” Ya Allah… Apakah<span> </span>Q harus kehilangan mas Fandi lagi? Padahal baru kemarin ku ngrasa kembali menjadi Ade’x……. “yws tp jgn prnh lupa m temenmu yg pling imoet ni y…” jujur ku sedih banget……………. </span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">***</span><span lang="IN" style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Malam ini ku kesepian banget, mau telpon mas Fandi, dia udah melarangku, mau telpon Ipoenk belum malam minggu, perjanjian kita kan tetep, hanya boleh <i>request</i>-an malam minggu aja. Tapi,,, hatiku sama sekali tak bisa tenang, apalagi setelah mimpi burukku semalam, ya… aku mimpi <span> </span>Ipoenk selingkuh di hadapanku, dia bilang kalau sebenarnya dia tak pernah cinta ma aku, aku benar-benar takut,,, aku takut kehilangan dia lagi,,, akhirnya ku putuskan untuk sms dia <b>“</b>Kl Q maux tlpn sekarang, masa’ hrus nunggu 3 mlm lgy???” lama ku tunggu balasnya, akhirnya datang juga,,, malam ini kita jadi <i>request-an. </i>Tapi lagi-lagi ku harus kecewa, yang ngangkat malah mas Fandi, jujur ku g’mau lagi terlalu berharap padanya, karena itu hanya membuat hatiku semakin hancur, dia sudah menegaskan kepadaku bahwa dari dulu sampai sekarang, dia tak punya perasaan apa-apa padaku. Ya… selama ini ku hanya terlalu GR, dengan perhatian yang ia berikan. Ku putuskan untuk mematikan hp dan menunggu beberapa saat. 10 menit kemudian ada mcall, langsung ja ku telpon balik, bener dia Ipoenk. Tapi bukan Ipoenk yang kemarin, karena Ipoenk yang malam ini samasekali tak perhatian ma aku, kaya’nya dia lebih seneng lewati hari-harinya tanpa ada kabarku. bahkan tanya kabarku pun dia G’. karena ku tak kuasa bicara, dia memilih menyuruhku menutup telpon, padahal <span> </span>ku hanya ingin mendegar langsung darinya kalau dia ‘kangen’ ma aku. tapi itu hanyalah mimpi, malah yang ada aku dimarahin, parahnya lagi dia malah melarangku pulang liburan Idoel Adha ini, kecurigaanku semakin menjadi, aku takut mimpiku waktu itu benar-benar terjadi, ya… aku mimpi dia selingkuh, ku pilih untuk mengakhiri <i>request</i>-anku, jawab salamnyapun<span> </span>ku<span> </span>sudah g’mood. Tak kuasa <span> </span>menahan semua ini derai air mataku mengalir begitu deras. Meski sudah ku paksakan<span> </span>untuk menutup <span> </span>mata ini.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sehari<span> </span>sebelum pulang ku telpon dia lagi, ku merengek agar ku di izinin pulang, akhirnya dia memperbolehkanku, dan aku juga meminta dia untuk sekalian menjemputku.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jam terakhir tak bisa di lobby, terpaksa ku pulang setelah dhuhur,<span> </span>yang penting hari ini aku harus pulang, dia udah janji menjemputku, aku tak ingin semua rencanaku batal begitu saja, sekalian aku akan membuktikan semua kegundahanku, ku ingin tahu, masih adakah getaran cinta itu? </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Langit mendung, air hujan rasanya sudah tak sabar ingin mengguyur bumi… dalam bis ku hanya berdo’a<span> </span>semoga hujan tidak mengguyur kotaku sebelum aku nyampe’, ditengah perjalanan Hp ku berdering “Assalamu’alaikum cayank, peian ada dimana?” Suara Ipoenk dari seberang “Aku masih di jalan, insyaAllah 2 jam lagi nyampe’, jadi kan jemput aku?” “Jadi donk!ya udah, entar kalau udah nyampe’ sms ya?” “Yupz!”jawabku singkat “Ya udah peian hati-hati dijalan, wassalam ” “Wa’alaikum salam” telponpun terputus</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jam 5 sore aku sudah sampai di terminal, tapi dia belum juga datang, hampir setengah jam ku menunggu, akhirnya dia datang juga, tapi apa yang terjadi???<span> </span>ku sama sekali tak merasakan getaran cinta itu lagi saat memandangnya, dia pun sepertinya sama, tak ada ekspresi yang menunjukkan cinta, seperti ketika dia menjemputku beberapa bulan yang lalu, ketika kita baru jadian, Ada apa sebenarnya dengan perasaan kita? Apa benar cinta itu sudah mulai pudar? Apa arti dari semua ini???</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kini ku berdua dengannya, tapi hati ini masih terasa begitu jauh. Dia akan mengajakku pergi ba’da Isya’ nanti, Tapi ku ajak dia menemani buka puasaku, Keliling-keliling akhirnya kita sampai di sebuah lesehan, 2 porsi ayam kampung dan 2 gelas es jeruk terhidang dimeja kami, ku santap makanan itu tanpa semangat, <i>mood</i> makanku benar-benar sudah hilang, karena orang yang dihadapanku saat ini g’seperti yang ku bayangkan. Dia Nampak begitu galak didepanku, seakan tak memperhatikanku sedikitpun, padahal ku ingin dimanjanya, ku sengaja melakukan hal-hal aneh, untuk mendapat perhatiannya, sesekali ku coba menatap matanya, tapi gagal karena sejauh ini ku tak menemukan cahaya cinta dimatanya untukku (so’ tau gue). Dia malah membentakku, ku memancing dia untuk bicara, untuk sedikit memperhatikanku, tapi NIHIL…. Hatiku belum merasakan Cinta itu ada dalam dirinya, sampai akhirnya dia membeli rokok. <span> </span>ku bener-bener <span> </span>g’habis fikir,,,dia pernah janji untuk tidak merokok di depanku, tapi nyatanya???? Tanpa pikir panjang ku tinggalkan warung itu, Dia nampak bingung dan marah, gimana tidak minuman yang belum ia sentuh samasekali itu sudah dirapikan oleh <span> </span>si penjual. Tanpa banyak bicara dia melajukan motornya, kita mampir untuk menunaikan sholat maghrib, tapi jangankan mau menjabat tangannya, ku langsung dibentak untuk langsung meninggalkanya. Perasaan tak enak itupun semakin merasukiku, kenapa pertemuan ini tak semanis yang ku harapkan???? </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sesuai yang telah dijanjikan, malam ini kita keluar,<span> </span>kita muter-muter<span> </span>jalan raya lebih dari 3x hanya karena ku tak mau diberhentikan di tempat gelap, dia semakin marah, dan ku juga lebih milih diam…Sampai akhirnya kita menemukan sebuah tempat yang menjadi pilihan terakhir kita. Ya Allah ku sungguh merasa berdosa, ditengah takbir kebesaranMU menggema, ku malah berduaan ditempat ini, <span> </span>ku tak punya kesempatan untuk menatap matanya, lagi-lagi ku merasa masih sangat jauh darinya. Padahal jarak kita saat ini sudah sangat dekat, masih belum bisa ku temukan getaran Cinta itu, akhirnya ku beranikan diri<span> </span>tuk bertanya”Bosankah peian padaku?” jawabannya ”Sering” Dia bosan dengan LDR (<i>Long Distance Relationship</i>) ini, mungkin dia tak sanggup jalani LDR ini, “Apa peian ingin<span> </span>kita putus?” “kalau ‘Ya’ kenapa, kalau ‘g’ kenapa?” diapun balik tanya, “Kalau ‘Ya’ peian boleh mutus aku, ku g’papa kok, asal peian bisa bahagia kalau ‘G’ ya… ku akan seneng banget karena itu artinya peian masih bisa bertahan dengan LDR kita” jawabku. Dia salah faham atas pernyataanku kali ini, dia kira aku minta putus, itulah yang membuat ia marah. dan lebih parah lagi ketika ku tak bisa mengabulkan permintaannya untuk membuktikan cintaku, “Apakah hanya ini bukti Cinta itu? tak ada yg lainkah???” Sempat ada pertengkaran antara kita, emosinya memuncak, tanpa pikir panjang lagi dia mengajakku pulang “Pertemuan ini percuma bagiku, kita sudah lama tak bertemu, tapi peian malah membuatku kecewa” tuturnya, Dia melajukan motor dengan begitu kencang, tanpa ada sepatah katapun yang keluar, walau ku sudah berusaha untuk bicara, dia turunkan aku ditempat<span> </span>yang ku minta, dan tanpa kata-kata sedikitpun, tanpa pamit, tanpa menatapku, tanpa sempat ku mengucapkan sepatah kata, dia sudah menghilang dari hadapanku. “Ya Allah, ku harap ku tak salah mengambil langkah ini” mataku tak mampu terpejam, ku hanya menunggu Hp ku berdering, namun sampai larut malam tak ada sedikitpun dering hp tanda sms masuk, itu tandanya dia bener-bener marah padaku. </span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ketika getaran cinta tak lagi ada</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Saat itulah rasa cinta mulai pudar</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ketika cinta mulai pudar</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sirna lah sejuta harapan</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Takbir menggema sejak dini hari, Q beranjak ke kamar mandi, mandi seraya mengambil air wudlu dan sholat shubuh, kemudian bersiap-siap untuk sholat ‘Idul Adha, Di masjid yang megah ini, ku tak melihatnya. Entah berada dimana ia saat ini. Sepulangnya dari sholat ‘Id, ku lirik hpku yg kini telah masih merana tanpa suara itu, artinya tak ada tanda-tanda sms dari Ipoenk.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">dengan wajah lusuh ku menyambut pagi ini, yang ada bibenakku saat ini , siapkah aku kehilangan Ipoenk??? Ku sudah berusaha menghubuginya berkali-kali, tapi tak pernah diangkat, di <i>reject </i><span> </span>malah,,, ku putuskan untuk mengirim pesan <b>“</b>Q CAYANK M PEIAN. Q tunggu sampe peian mau 5finQ” akupun tertidur dalam kegundahanku malam ini.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pagi ini aku bangun kesiangan, dan masih sempet-sempetnya ku buka hp, ada 1 pesan yg tak lain dari Ipoenk, “Cyank peian kmrin blng q mau ptusn peian ap tdk?jngn kwatir q msh brsha merubah cinta mnjd benci.untk mrbh it q bth wkt.lgian q gk hbs fikr qt jrng ktm skli ktm peian mngecwknq.emng bner bcra bs brbhng tp pngorbnan gk kn pernah bhng.ktx syang tp xtax…?ox tlng akhr2 in peian jngn smzq.biar q bsa mrbhx…” ternyata sudah dari jam 3 pagi tadi, tumben aku g’terbangun…. Seharian hatiku hanya bisa menangis, benar dugaanku, dia salah faham atas kata-kataku waktu itu. Saat ini hubungan kami benar-benar sudah di ujung tanduk.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span> </span><b>“</b>Askum , af1 cyank q cm mau pamit za, makcih dh mau jemputQ, mneninQ maem,nganterin q kliling2,mski bg peian prtmuan tu P3RCUMA,tp bs ktmu peian tu,dh brhrga bgt bgiQ,Satu hal yg prlu peian tau,meski q tak bs buktiin dg cra yg peian inginkn,q SYANK BGT m peian,,kl peian g’prcya tx Hati kecil peian ws,Mgkin tu jwbn yg trbaik u peian,jka peian mci bs brthan dg hub ni,q mkch bgt,peian mci bs nrimaQ n xayangnQ,tp jk emg peian ingn smua ni brahir,q kn trima tu krn Q CYANK m peian,n g’pngn peian trus trsiksa dg smua ni,yg pazty q kn sllu CYANK m peian,peian bleh PUTUSINq tp jgn prnh brsha BENCIq,u kskian kalix q akn trus mnta 5f m peian smpe’ peian mau 5finQ,oya q ingin apapun kputusan yg peian ambil g’dtang dr EMOSI, tp dr HATI,n appun kputusan peian nanti,jngan lpa tuk ttep doain yg terbaik bgQ n peian dstiap sholat peian,mg peian Bahagia”itulah smsku sebelum ku balik ke Surabaya. Ku terus miscall no itu, berharap bisa mendengar suaranya sebelum ku balik, dan mungkin dia sangat terganggu dengan itu, dia mengangkat telponku, namun tak sepatah katapun ia bicara, “Tolong jgn g3 Q” itulah smsnya, hatiku semakin sakit, ku bagaikan orang stress yang ngomong sendiri tanpa ada yg respon dari sebrang sana, setelah beberapa lama ku menyerah, ku tutup telponnya, ku sms dia lagi “Mg peian bahagia tanpaQ, stelah hub qt brhir q kn ttep SAYANK m peian,,,peian bleh PUTUSINq tp jgn BENCIq,izinkn q ttep bs XAYANGI peian,5f jk slma ni q g’bs buat peian bhagia,mkch u smuax” Air mataku tak bisa keluar lagi entah karena sudah habis atau gimana, kini hanya hatiku yg menjerit.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">10 hari berlalu, hatiku masih tetap gundah, ku menggantung dalam ketidak pastian, ku tak pernah berhasil menghubuginya lagi, alternative <span> </span>terakhir ku minta tolong pada mas Fandi untuk bisa nyambungin telponku ke nomor Ipoenk. Pada akhirnya, ku<span> </span>mendapat kejelasan bahwa Ipoenk<span> </span>bener-bener <span> </span>mutusin aku, yach walau hanya lewat sms. “Ya udh cyank klu peian ingn pts qt pts aj.blmx mksh peian tlah mencntai q.dan q jg tau siapa sbnrx yg ad d ht qm?anggap aj qt gk kenal.smga bhgia” ku sempat kaget ketika dia masih menulis kata ‘Cyank’ disitu. tapi sayangnya aku minta tolong pada orang yang salah, ya…Ipoenk malah salah faham lagi atas hubunganku dengan mas Fandi, padahal baru kali ini ku menghubunginya, sejak Ipoenk ngelarang aku, itupun hanya minta tolong agar aku bisa mendengar suara Ipoenk. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“</span></b><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5af jk slm ni q px slah m peian n sring ngecewain peian,mlai saat ni g’kn da lgy yg kn ngbuat peian kcw,pztyx krn dh tak da aq kn?mkch ats ksriusan peian xayanginq,mga peian jg sllu bhgia…CyankQ Ipoenk, Q hx pngn blng tu cz q g’tau dlain wktu q msih diizinkn p g’ ngucpin kt2 itu..So anggp ja tu kt2 trahir stlh qt putus” itulah sms terakhirku hari itu. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ku g’tau kenapa rasa sayankku semakin besar saat dia sudah bilang kata ‘Putus’ padaku,<span> </span>ku merasa semakin tulus menyayanginya, tapi semua sudah terjadi, apakah aku harus menyesal?????</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ku tak percaya bahwa dengan semudah itu perasaan Ipoenk berubah padaku, ku minta dia untuk ngomong langsung, tapi dia bersikeras tak mau bicara denganku, ”Trserh peian.yg pntng q udah blng.lagian q gk mau kcewa yg k 2 x x” padahal aku hanya ingin memastikan, ku ingin mendengar dari nada suaranya. </span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ketika ku pulang, ku sempat melihatnya, meski dari jauh, ku tunggu dia melihat ke arahku, tapi g’tau kenapa ku malah mencoba lari ketika dia mulai melihat ke arahku, tanpa ada senyum sedikitpun. getaran cinta dihatiku memang ada, tapi apakah dia merasakan hal yang sama? Aku tak punya lagi kesempatan untuk melihatnya, karena dia selalu menghindar dari pandanganku, ku kecewa banget padanya, bertemu akupun dia tak berani, padahal aku hanya ingin dia mengatakan kata putus itu di hadapanku, berharap aku bisa menilai keseriusannya.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dari hari kehari ku terus mendesak untuk mengungkapkan alasan Ipoenk mengakhiri hubungan ini, dia selalu bilang ‘biarkan waktu yang menjawab’. Apa sebenarnya di balik semua ini? ku tau aku harus terima kenyataan bahwa hubungan kita kini telah berakhir, tapi ku tak pernah bisa, bayangan kebersamaan kita, saat indah itu, tak pernah bisa lepas dari fikiranku, keinginanku untuk mendengar suara Ipoenk benar-benar menghancurkan fikiranku, ku lakukan berbagai cara<span> </span>untuk itu. Namun hasilnya ia masih tetep marah padaku. meski ku tak pernah menyerah.<span> </span>ku hanya ingin kita rukun, ku g’ingin jadi musuhnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mungkin dia sudah capek dengan sikapku, sampai akhirnya malam ini dia bisa mengungkap semuanya. Ya… dalam waktu sesingkat ini dia mampu mengungkap kesalahanku, mas Fandi menceritakan kejadian Idoel fitri lalu kepadanya, otomatis Ipoenk sangat marah padaku, aku berusaha menjelaskannya, namun kemarahan kali ini sudah memuncak, ia tak mau mendengar penjelasan apapun dariku, kata-kata kasar itu pun keluar darinya, mulai dari pembohong, pengkhianat, wanita peselingkuh dan semuanya, meski kata-kata itu hanya lewat sms, tapi hatiku benar-benar teriris, tak terasa air mata sudah membanjiri kedua pipiku, “ jngn bxk ngmng, renungi ja kslhn qm.<b>”</b>ku tak dapat berkata apa-apa lagi, ku maklumi semua kekecewaannya padaku, dan<span> </span>hanya bisa bilang ”mg peian dptin cwe’ yg baik, setia, sllu bhgiain peian n g’prnh ngecewain peian.mkcih tas smuax,mulai saat ni q trima peian mutusQ, meski q mci brhrp peian mci bukain pntu 5af bwtQ,mg peian bhagia, n kl blh q ungkapin satu hal,jujur q mci CAYANK BGT m peian,tp mnkn in adl hkuman dr smua ksalahanQ m peian, wass…” akupun mulai bertekad melupakan Ipoenk, demi kebahagiaannya. <span> </span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pagi ini Hpku berdering, ternyata dari mas Fandi, dia minta maaf, dia mengakui kalau dia yang mengatakan semuanya pada Ipoenk, hanya karena dia tak mau selalu menjadi kambing hitam, selalu menjadi tertuduh dalam setiap pertengkaran kita. Aku juga tak bisa berbuat apa-apa lagi, semuanya sudah terjadi, aku memaafkannya tapi aku minta agar dia tak lagi menghubungiku. Sebenarnya ku sadar ini bukan kesalahannya, tapi aku juga sadar, selama ini aku hanya pembawa masalah dalam kehidupannya, so biarlah aku menghadapi semua ini sendiri, biarkan dia tentram dengan kehidupannya sendiri. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ternyata setelah kejadian itu, aku masih belum bisa menghilangkan Ipoenk dari benakku, aku malah di hantui rasa bersalah karena telah menyakitinya, apalagi setelah aku mendengar bahwa dia sakit, aku tak bisa menyembunyikan kekhawatiranku, aku ingat kejadian 3 tahun lalu, saat pertama kali aku menolaknya, <i>Tipus-</i>nya kambuh, beberapa minggu ia tak bisa masuk sekolah, padahal UAN sudah di depan mata. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Aku terus berusaha menghubunginya, mengemis kata maaf darinya, hampir setiap hari aku mengirimkan kata maaf itu, berbagai cara telah aku lakukan untuk mendapatkan maaf darinya, tapi hasilnya tetap gagal. Dia tak pernah meresponnya, bahkan sekarang Hpnya sering g’aktif. Mungkin dia telah lelah dengan sikapku. </span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kali ini Ipoenk mengajakku ke suatu tempat, dia memberi aku kesempatan untuk menjelaskan semuanya . dan akhirnya dia memaafkanku, aku sangat bahagia, akhirnya kita dapat bersatu kembali, tapi saat itu juga aku terbangun, ya… sayang sekali semua itu hanyalah mimpi, ku lirik jam dikamarku yang masih menunjukkan angka 12.10 , ditengah malam ini aku kembali menetes air mataku, aku hanya berharap kata maaf itu bukan hanya ada dalam mimpiku, tapi juga ada dalam nyataku.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Urusan kuliahkupun terbengkalai, meski ku tau tugasku mulai menumpuk, UAS pun sudah di depan mata, tapi aku benar-benar g’ punya <i>mood</i> untuk mengerjakan apapun, konsentrasiku benar-benar pecah, sahabatku menyayangkan sikapku ini, dia mengingatkan akan tujuan utamaku belajar disini, kehilangan cinta bukan akhir dari segalanya, masih banyak yang harus ku fikirkan, ingat amanah orang tua, teman-temanku juga, mereka tak henti-hentinya mensupport aku untuk bangkit, bahkan nyuruh aku untuk pindah hati. Aku sadari semua itu, aku sudah berusaha melupakannya, aku juga sudah berusaha untuk tak memikirnya, tak memikirkan cinta lagi, aku sudah berusaha konsen pada kuliahku, tapi aku belum bisa, bahkan aku sudah berusaha pindah hati, tapi tak ada satupun yang bisa membuat hatiku bergetar.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tak terasa Tahun baru sudah tiba, gemuruh letusan kembang api terdengar dimana-mana, ku teringat 1 tahun lalu. Tepat dimana kita resmi putus, tahun ini juga g’berubah.<span> </span>Lagi-lagi ku miscall nomornya dan Alhamdulillah aktif, dia sempat mengangkat telponku, tapi bodohnya diriku, hanya setelah ada kata ‘Halo’ dari sebrang, ku malah menutupnya, padahal itu yang ku tunggu-tunggu dari dulu. Aku tak pernah lelah menghubunginya, entah dimana aku letakkan harga diriku, aku tak lagi peduli ia akan menganggapku cewe’ seperti apa? Yang ada dibenakku saat ini adalah mendapat maaf darinya, ya… hanya itu yang ku harapkan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Aku sedikit lega karena usahaku juga tak sia-sia, doaku selama ini terkabul, “Ada ap?ya udah klu qm maksa q m5fin tp jngn g3 q lg?cz q gk mau jath cnta ma qm yg k 2x xa” ya… pesan terakhir yang ia kirimkan padaku ini, membuatku sangat bahagia, walau dengan syarat yang begitu berat untuk aku terima, tapi paling tidak ini sudah merupakan anugrah terindah bagiku. Sembah syukurku pada-Mu Ya Allah, akhrinya Engkau membukakan pintu hatinya untuk memaafkanku.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Liburan Semerter III pun tiba, entah <span> </span>berapa IP ku semester ini, mungkin menurun drastis di bandingkan semester II dulu, selain mata kuliah yang semakin sulit, suasana hatiku semester ini lagi hancur. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Aku pulang, dan kali ini aku tak ingin bertemu dengannya, aku g’sanggup kalau harus melihatnya berpaling dariku. Aku hanya bisa melihatnya dari jauh, walau hanya sebentar saja, getaran itu masih ada dihatiku, itu tandanya rasa sayank itu masih ada untuknya, namun apakah kali ini dia merasakan hal yang sama dengan apa yang ku rasakan??? Aku tak tau,,, yang ku tau saat ini dia menjadi seorang pendiam, penampilannya semakin rapi, yang jelas ia terlihat lebih baik daripada ketika ia masih denganku, Syukurlah… </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ku berusaha bertanya kepada teman-temannya, dan berharap aku mendapatkan kabar tentang perasaan Ipoenk yang sebenarnya, dan inilah yang ku tau, dulu Ipoenk merasakan perubahan pada diriku, sama seperti ketika aku juga menilai dia berubah, kita g’sanggup jalani LDR ini, jaraklah kini yang menjadi alasan. Dan kenyataan terpahit yang harus ku dengar, dia udah berpaling, ya…. Ipoenk sudah punya kecondongan hati pada orang lain, ku <span> </span>g’tau siapa? tapi paling tidak aku sudah bisa nebak… Jujur saat ini hatiku sakit banget, sangat terluka. Harapan untuk bisa kembali <span> </span>rasanya sudah sirna, meski hati ini tak bisa lepas dari harapan itu. Ingin rasanya air mata ini membanjiri pipiku, tapi tak mungkin ku menangis disini. Ku biarkan hati ini terus menangis tanpa ada setetespun air mata. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Aku tau aku kalah jauh dibanding dirinya, dia lebih cantik, lebih pendiam, dia punya kemampuan lebih dalam beberapa hal , tapi satu hal yang aku tak mau kalah, meski aku tak pernah tau sebesar apa cintanya pada Ipoenk, aku yakin rasa sayankku ma Ipoenk jauh lebih besar, aku pun tak tau seberapa besar rasa sayank ini, padahal aku sudah tau bahwa dia sudah berpaling dariku, tapi kenapa rasa dihatiku tak kunjung hilang sampai saat ini???<span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ya Allah …. bangunkan aku dari semua khayalan ini, aku <span> </span>tak ingin rasa sayank ini menyiksaku, jika memang aku masih berhak memilikinya, aku mohon kembalikan kebahagiaan itu untukku, tapi kalau memang dia sudah tak berhak lagi untuk ku miliki, ku mohon Ikhlashkan aku untuk bisa melepaskannya, mudahkan aku untuk melupakannya, sadarkan aku bahwa hidup ku masih panjang. Walau ku tak pernah tau sanggupkah aku melihatnya bersanding dengan orang lain??</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Akan tiba saatnya dimana aku harus berhenti mencintai seseorang,<span> </span>bukan karena aku putus asa mencintainya, melainkan karena aku menyadari bahwa orang yang aku cintai akan lebih bahagia apabila aku melepasnya”</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Meski masih terbesit setitik harapan di hatiku, bahwa suatu saat nanti, dia pasti kembali, ya… suatu saat nanti…</span></div><div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lumajang, 250110 (09.45)</span></div><div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">By: Chiko</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div>choyryahkaromah16http://www.blogger.com/profile/01883303587388595372noreply@blogger.com0